By. Ajieseno
Ini mungkin memang sudah jadi garis hidupku..
Aku terdampar di ruang tahanan ini
Sungguh aku tak mengira akhirnya berurusan dengan yang namanya polisi.
Ruang tahanan ini tidak begitu luas
Di pojok terdapat ruang toilet kotor.
Alas tidur hanya tikar…
Akhh…bagiku tak masalah, bukankah aku terbiasa dengan udara malam yang dingin.
Ini mungkin akibat karena aku tak bisa mengendalikan diri
Tak bisa menahan emosi
Entahlah, aku yakin, suami manapun akan berbuat seperti yang aku perbuat.
Dan emosi memang telah membutakan mataku.
Aku terduduk lesu…
Tadi selama hampir lima jam aku di periksa
Di cecar dengan bermacam pertanyaan dengan nada emosi
Dan dari sini aku yakin, aku semakin benci pada polisi.
Dan disini aku paham..hukum rimba berlaku, siapa berani, dia yang menguasai.
Termasuk dengan polisi penyidik…
Tadi, ketika polis membentakku, aku juga ganti membentak.
Bahkan kugebrak mejanya….
Aku tak boleh terlihat lemah…
Disini, siapapun yang terlihat lemah, hanya akan jadi makanan empuk bagi yang lainnya.
Aku terduduk lesu di pojok ruangan..
Pikiranku kosong..
Capek, ngantuk dan penat luar biasa menderaku.
Kulihat bondan tidur dengar suara dengkuran yang keras
Di sampingnya pemuda cina yang terlihat sedemikian lemah juga tertidur
Hah?...bukankah dia tidak mirip penjahat? Kenapa di tahan?
Wajahnya sedemikian polos…jauh dari kesan angker
Rambutnya yang lurus hitam sebagian menutupi dahinya
Dia meringkuk, sepertinya merasakan kedinginan
Kulitnya putih pucat, sangat kontras dengan kulit bondan yang hitam legam
Dan di sudut yang lain, lelaki jangkung kurus, dengan tulang-tulang yang terlihat menonjol
Dia belum tidur..
Sorot matanya kosong…
Dia mirip orang stress.
Akhhh…disini aku menemukan dunia yang aneh dengan manusia-manusia yang aneh pula.
Dan dalam sekejab aku telah tidur diatas tikar lusuh tanpa bantal.
*********
Kubuka mataku pelan
kurasakan ada ujung jari kaki seseorang mengusik tidurku
Jari kaki yang berusaha membangunkanku.
Yang kulihat selanjutnya suasana remang terasa.
Aku mengejab-ejabkan mataku mencoba untuk membuka mata di tengah badai kantuk.
“maass…bangun mas…” suara membangunkanku sangat lirih dan pelan
Aku langsung bangkit terduduk
Dan baru kusadari sekarang, lelaki kurus dan ceking membangunkanku.
“ada apa?”
Sepi sekali…
Mungkin ini sekitar jam dua malam
Lelaki itu menoleh dan menunjuk disudut ruangan lain
Kulihat dengan rasa tak percaya….
Dua tubuh bertumpuk..
Keduanya membelakangiku sehingga tak melihat ketika aku duduk mengamatinya.
Tubuh yang atas aku yakin itu bondan
Dan yang bawah…hmmm…cowok berkulit putih itu.
Mereka bersetubuh
Tidak ada erangan..
Hanya dengus nafas keras si bondan terdengar
Aku melotot tak percaya..
Baru kali ini aku melihat peristiwa sodomi.
Tubuh gempal bondan terlihat sangat cepat menusuk pantat cowok itu..
Dia tak berdaya…
Tidur tengkurap dan terkulai.
Aku masih terbengong tak percaya
“mas…”pemuda kurus kembali berbisik
Aku menatapnya
“masse itu di perkosa mas, dia kelihatannya sudah mati”
“hah” aku kaget
Pantas saja cowok berkulit putih itu terkulai
Mungkinkah dia mati?
Ini perkosaan!
Biadap…
Keji..
Ini mirip hewan saja
Naluriku kembali bangkit
Emosiku meluap…
Rasa kantukku tiba-tiba lenyap
Aku bangkit…
“hey anjing….kau apakan lelaki itu hah?” aku berteriak keras
Si bondan menggelinjang kaget
Dia menghentikan aktifitasnya
Diapun bangkit dan berdiri
Tubuhnya sungguh jelek
Hitam gendut dan dalam keadaan telanjangpun dia tetep terlihat jelek
“hehehehehhee….anak manis, kamu juga ingin mencicipi kontolku ya?”
Aku berdiri membeku
Darahku mendidih…..
Pelan bondan mendekatiku
Kontolnya yang hitam dan besar tegak mengacung
Dia masih tersenyum mengerling…
Berjalan pelan mendekatiku…
Di tinggalkannya tubuh cowok cina yang terkulai tak berdaya di lantai
Dan…
Kali ini aku benar-benar waspada…
Kugenggam pisau lipat kecil di tangan kiriku.
Aku tak peduli lagi…
Sudah cukup banyak kejadian hari ini yang membuatku gila….
kurasakan ada ujung jari kaki seseorang mengusik tidurku
Jari kaki yang berusaha membangunkanku.
Yang kulihat selanjutnya suasana remang terasa.
Aku mengejab-ejabkan mataku mencoba untuk membuka mata di tengah badai kantuk.
“maass…bangun mas…” suara membangunkanku sangat lirih dan pelan
Aku langsung bangkit terduduk
Dan baru kusadari sekarang, lelaki kurus dan ceking membangunkanku.
“ada apa?”
Sepi sekali…
Mungkin ini sekitar jam dua malam
Lelaki itu menoleh dan menunjuk disudut ruangan lain
Kulihat dengan rasa tak percaya….
Dua tubuh bertumpuk..
Keduanya membelakangiku sehingga tak melihat ketika aku duduk mengamatinya.
Tubuh yang atas aku yakin itu bondan
Dan yang bawah…hmmm…cowok berkulit putih itu.
Mereka bersetubuh
Tidak ada erangan..
Hanya dengus nafas keras si bondan terdengar
Aku melotot tak percaya..
Baru kali ini aku melihat peristiwa sodomi.
Tubuh gempal bondan terlihat sangat cepat menusuk pantat cowok itu..
Dia tak berdaya…
Tidur tengkurap dan terkulai.
Aku masih terbengong tak percaya
“mas…”pemuda kurus kembali berbisik
Aku menatapnya
“masse itu di perkosa mas, dia kelihatannya sudah mati”
“hah” aku kaget
Pantas saja cowok berkulit putih itu terkulai
Mungkinkah dia mati?
Ini perkosaan!
Biadap…
Keji..
Ini mirip hewan saja
Naluriku kembali bangkit
Emosiku meluap…
Rasa kantukku tiba-tiba lenyap
Aku bangkit…
“hey anjing….kau apakan lelaki itu hah?” aku berteriak keras
Si bondan menggelinjang kaget
Dia menghentikan aktifitasnya
Diapun bangkit dan berdiri
Tubuhnya sungguh jelek
Hitam gendut dan dalam keadaan telanjangpun dia tetep terlihat jelek
“hehehehehhee….anak manis, kamu juga ingin mencicipi kontolku ya?”
Aku berdiri membeku
Darahku mendidih…..
Pelan bondan mendekatiku
Kontolnya yang hitam dan besar tegak mengacung
Dia masih tersenyum mengerling…
Berjalan pelan mendekatiku…
Di tinggalkannya tubuh cowok cina yang terkulai tak berdaya di lantai
Dan…
Kali ini aku benar-benar waspada…
Kugenggam pisau lipat kecil di tangan kiriku.
Aku tak peduli lagi…
Sudah cukup banyak kejadian hari ini yang membuatku gila….
Bersambung...
Tags:
Cerita Romantis
Koq gada terusanya
Ceritanya bagus....tp sayang putus di tengah jalan. Membingungkan dan mengambang tdk ada ending nya.