Home » » UCUP

UCUP

Namaku MAHARDIKA, umurku 30-an tahun.  Aku bekerja di sebuah perusahaan ‘consumer product’ sebagai STAFF DISTRIBUSI, dengan tugas utama untuk mengirimkan produk2 perusahaan ke pasar, toko-toko, supermarket dan swalayan.
Dalam pekerjaanku sehari hari,  aku harus keliling kota kota kabupaten di jawa barat dengan naik truk barang yang ditemani oleh dua orang BAWAHANKU yang bertugas sebagai SOPIR, dan ada satu lagi sebagai KENEK.
Satu bawahanku yang sudah agak sepuh/tua bernama PAK SOLICHIN, umurnya mungkin 45-50 tahun. Dia bertugas sebagai SOPIR TRUK, dan karena usianya yang lebih tua, dia sering kupanggil MANG IHIN.  Barangkali karena jabatanku yang lebih tinggi, dia terbiasa memanggilku “PAK MAHDI” (singkatan dari nama lengkapku: Mahardika). 
Bawahanku yang satu lagi bernama UCUP. Tugasnya adalah KENEK.  Umurnya lebih muda dariku, mungkin 25-26 tahun. Dia sudah punya ISTRI dengan 2 orang ANAK, tapi keluarganya ditinggal di kampung, dan dia menemui mereka hanya 3-4 bulan sekali.
Dasar laki laki, walau sudah berkeluarga, ternyata di Jakarta Ucup juga BERSELINGKUH dengan ASIH, seorang JANDA berumur 30-an tahun yang buka warung di pasar dan mengontrak di sebuah rumah petak dekat situ juga. Kudengar Ucup sering menginap di kontrakan si janda itu.
  ******* 
Ucup sebetulnya pemuda yang biasa saja!.  Orangnya hitam, dan wajahnyapun standard  dengan kulit yang coklat kehitaman. Sosok badannya ramping, otot lengannya juga kurus – singkatnya kerempeng. Tapi herannya kok dia sepertinya punya daya tarik sebagai laki laki sensual, atau yang disebut sex-appeal.


Ucup punya 1 kekurangan yang kadang bikin ‘ILFIL’ – karena sifatnya LUGU sekali dan amat POLOS. Malah kadang terkesan ‘NDESO’ dan kampungan!, mungkin karena dia berasal dari desa dan pendidikannya hanya sampai SMP.   
Walaupun demikian KESETIAAN dia bisa diandalkan, bahkan Ucup sangat FANATIK dalam caranya MEMBELA apa yang dianggapnya sebagai kepentingan aku sebagai atasannya..!.
Ucup awalnya bekerja di perusahaan ini sebagai penjaga malam, alias SATPAM, karena dia pandai ILMU PENCAK SILAT yang dikuasainya sejak di kampungnya. Karena perilakunya cukup baik, kemudian, dia dipindahkan jadi bawahanku dengan perkerjaan sebagai Kenek, Tukang Angkat Barang dan merangkap penjaga keamanan barang2.
Kini aku, bertiga dengan Solichin dan Ucup bekerja dalam satu tim dan selalu bertugas keluar kota bersama sehingga hubungan kami cukup dekat, AKRAB dan kalau sedang ngobrol rasanya seperti tidak ada rahasia lagi diantara kita.
Saking akrabnya hubungan kami bertiga, teman teman dikantor menjuluki kami sebagai 3 bersaudara.  Solichin yang paling tua, Ucup yang termuda, sedangkan aku yang ditengah.
  ******* 
Ucup orangnya lucu dan jenaka. Sering-kali aku merasa terhibur dengan lelucon-lelucon ataupun gayanya yang kocak. Di samping itu ada lagi kelebihannya, sebagai seorang jago pencak silat, Ucup juga pandai MENGURUT dan MEMJIJAT. Maka bukan sekali dua-kali aku sempat memanfaatkan kebolehannya ini.
Pada suatu hari kami bertiga harus melakukan pengiriman barang ke kota-kota SUMEDANG, KUNINGAN, dan CIREBON. Tidak terbayang bahwa dalam perjalanan kali ini, akan terjadi sesuatu yang akan membawa pengaruh yang besar dalam kehidupanku.
Walau sangat melelahkan, tapi awal perjalanan dan pengiriman barang berjalan lancar dan pada malam kedua kami menginap di sebuah hotel kecil di SUMEDANG. Kupilih kamar yang baik dan bersih untukku, sedangkan Solichin sopir kutempatkan sekamar BERDUA dengan Ucup di kamar yang BERBEDA.
  ******* 
Malam itu aku mandi menyegarkan diriku tapi ketika mencoba untuk tidur ternyata aku tidak merasa mengantuk sama-sekali. Sulit sekali bagiku untuk memincingkan mataku.
Akhirnya daripada kesal sendirian kusuruh UCUP datang ke kamarku. Akan kuminta dia MEMIJATKU, sambil aku nanti mendengarkan banyolan-banyolannya yang jenaka.
Ucup masuk kamar dengan memakai kaos dan bercelana pendek .
"Ada apa pak?" tanyanya
Kuminta Ucup memijat punggungku. Sebagai bawahan yang setia ia patuh dan menurut saja. Dengan hanya memakai celana pendek Ucup mulai memijat dan mengurut aku sambil menonton tayangan film di TV.
Sambil bersantai menikmati urutan dan pijatan lelaki muda ini pada punggung dan pinggangku, iseng-iseng aku bertanya kenapa di Jakarta Ucup BERSELINGKUH dengan JANDA padahal dia punya istri di kampungnya.
Ucup menjawab: “Err.., anu pak, kalau kelamaan gak ‘maen’ saya suka PUSING”
“Tapi kenapa dengan JANDA?. Kan bisa cari pacar GADIS baik-baik?. Kamu ganteng, pasti banyak yang naksir” kataku pura pura memuji.
“Wah, takut HAMIL pak, ntar harus KAWIN lagi” jawabnya lugu.
“Atau beli PEREK di lokalisasi?” tanyaku lagi.
“Lonte takut KOTOR pak. Nanti ketularan penyakit. Lagian sama perek musti BAYAR. Ucup gak punya DUIT – kalo sama ASIH kan GRATIS” jawabnya menyebut nama si Janda.
Walaupun lugu, rupanya pemuda ini cukup perhitungan dan suka main ‘AMAN’ dan ‘BERSIH’ juga.
  ******* 
Setelah memijat beberapa waktu, kuminta ia duduk diatas pantatku, maksudnya supaya tekanan pijatannya lebih terasa.
"Wah, panas pak.. Saya sampai keringetan!" Dengan lugunya Ucup mengeluh.
Santai saja kutanggapi kata-katanya: "Ya kamu BUKA saja kaosnya Cup!"
Tanpa ragu sedikitpun Ucup langsung MEMBUKA kaosnya. Lalu dengan bertelanjang dada dia kembali memijati punggungku.
Kebetulan film di TV ada adegan ciuman antara perempuan dan laki laki,, tapi tidak berapa lama kemudian, terdengar Ucup berbicara,
" Pak Mahdi, maaf ya kalau ada yang MENGGANGGU"
Awalnya aku sama sekali tidak mengerti maksud kata kata Ucup.
"KENAPA sih memangnya?" tanyaku.
“Ini pak.., ‘ANU’ ku TEGANG terus” dia menjawab pelan.
Baru saat itulah kusadari bahwa memang terasa ada sesuatu yang mengganjal diatas pantatku – ternyata kemaluan dia NGACENG..!.
Ya ampun, polos betul anak muda ini. Begitu LUGU. Jawabannya yang polos membuatku geli, tapi juga tergoda.
“Lho?, kenapa bisa TEGANG?”  Aku bertanya dengan maksud mau mengganggunya.
Dengan sangat lugu dia menerangkan,
"Iya pak, sudah seminggu belum ‘NGENT..... eh.. belum BEGITUAN".
Kutanya lagi: "Kok bisa?"
"Kan udah 2 hari kita keliling nganterin barang " katanya "Padahal sebelum berangkat si ASIH lagi datang bulan tuh pak"
                                    
Karena kepingin tahu kutanya terus: "Jadi gimana dong?"
Keluguan dan kepolosannya semakin terlihat sewaktu dia menjawab.
"Yah pusing aja.. Apalagi Ucup NAFSU ngeliat PUNGGUNG bapak yang PUTIH MULUS, kayak punggung CEWEK..”
Degh..!.  
Aku terkejut mendengar omongannya.   Apakah segitu LUGU dan POLOSNYA dia?.
“Masa kamu TERANGSANG lihat punggung LAKI-LAKI?” tanyaku
“Wah, kalo lagi NAFSU gini, liat punggung GORILA aja kontol Ucup bisa NGACENG pak.. Hehehe”.
Agak menahan TAWA.
Tapi KUBAYANGKAN juga bawahanku ini yang bernafsu ngentotin Asih, janda selingkuhannya. Akibatnya, aku jadi PENASARAN ingin melihat Ucup dalam keadaan BUGIL – dan aku iseng-iseng MENGGODA pemuda yang LUGU ini.
  ******* 
Lalu aku MEMBALIKKAN badan dan MEMANDANG ke arah Ucup.
Kulihat badan Ucup yang bertelanjang dada dengan berbalut celana pendek.  Walaupun kulitnya agak gelap dan badannya kurus, tapi Ucup lumayan terlihat gagah.
“Badan kamu bagus juga ya Cup?” aku pura-pura memuji.
Pemuda itu belum menyadari maksudku.  Ucup malah memandang dengan BANGGA ke arah tubuh kurusnya sendiri di cermin.
“Masa badan Ucup bagus pak?” katanya sambil mengangkat lengannya yang berotot itu sehingga dapat kulihat KETIAKNYA yang tidak terlalu berbulu.. 
Entah kenapa, aku dibuat BLINGSATAN oleh aksinya ini.
Apalagi dari balik celana Ucup terlihat jendolan yang tercetak dengan jelas, pertanda ‘barangnya’ memang NGACENG!.  
Entah disengaja atau tidak, Ucup membetulkan posisi kontolnya dengan GAYA DEMONSTRATIF dihadapan mataku.
Ingin rasanya melihat barangnya ngaceng yang selama ini tersembunyi di balik celana pendeknya.  
“Kayak gimana sih NGACENGnya?” pancingku sambil MERABA RABA pahanya.
Awalnya Ucup belum bereaksi, tapi semakin merasakan pahanya DIGREPE GREPE, rupanya DARAH MUDA Ucup mulai terpengaruh juga.
”Ehh.., Paaakkk...” Ucup mengerang dengan suara serak
“BUKA celananya Cup. Coba lihat..” aku nekad meminta dia melepas celananya.
Pelan pelan tanganku semakin naik ke arah SELANGKANGAN Ucup. Kurasakan tonjolan benda panjang keras yang hangat itu berkedut kedut di balik celananya.
”Aduh pak, Ucup GAK TAHAN paaakk... Ooh..”  
Akhirnya desahan Ucup pun tak tertahankan lagi, lalu dengan LUGU celana pendeknya dia PELOROTKAN sendiri dengan satu tangan..
  ******* 
Di selangkangan Ucup kini kusaksikan benda yang menjadi andalan kejantanan seorang  laki laki.  Benda itu otomatis membuatku kagum, dan nafasku sesak tersengal.
Wah, tak terbayangkan aku bisa melihat langsung perkakas kelelakian pemuda yang sedang ngaceng itu. Terlihat begitu begitu keras, ngacung seperti tonggak BATU. Menakjubkan..!!.
Batang kelamin Ucup kumayan panjang, berwarna kecoklatan dengan diameter yang cukup besar.   Ujung kepala penisnya bulat, KERASSS dan mengkilat. Seperti orangnya, warna batang kelaminnya juga coklat tua agak kehitam-hitaman.
Aku sampai menelan air ludah melihat tontonan yang menakjubkan ini. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal di kerongkonganku.
Padahal selama mengenal Ucup dan bekerja dalam satu tim, tadinya aku tidak pernah punya pikiran macam-macam, tapi setelah melihat ketelanjangan tubuh jantan pemuda ini dan alat kelaminnya yang ngacung keras – pikiranku terhadap Ucup mulai BERGESER.
Pikiran mesum langsung membuatku terangsang. Kurasakan sesuatu yang menggelegak dalam diriku. Sekali lagi aku sampai menelan ludah.
  ******* 
MENGGODA PEJANTAN STRAIGHT
Mataku terus terpaku melihat alat kelamin Ucup yang DAHSYAT dan sepertinya begitu KERAS. 
Ucup tersipu-sipu malu: "Pak, kok ngeliatnya sampai begitu..?. Ntar SUKA lho"
Lalu kuberanikan diriku dan berkomentar:  "KERAS AMAT SIH ‘PUNYA’ KAMU, CUP?"
Aku bicara sambil MENGULURKAN tanganku ke arah batang kejantanan Ucup.
"Saya coba PEGANG dong!. Kok bisa GEDE begini sih?" kataku
MALU-MALU, awalnya dia berusaha menghindar, tapi TERPEGANG juga olehku penis kepunyaannya.   Lucunya setelah terpegang dia TIDAK terus berontak, malah dibiarkannya aku MEMEGANG dan mengusap-usap perkakas kejantanannya itu.
Ucup terlihat sudah mulai mampu menguasai diri lagi.  Malah rupanya keberaniannya timbul kembali.
“Emang punya Ucup BESAR ya pak?" tanyanya dengan gaya lugu dia
Aku mengangguk mengiyakan. Padahal ukurannya standard, tapi KERASNYA itu yang membuat penasaran
"Tapi istri saya dan si Asih kok nggak pernah bilang apa-apa sih?" katanya.
Hampir tertawa aku ketika mendengar pertanyaan pemuda ini.  Kujawab saja sekenanya,
"Wah, mereka nggak ngerti lakinya punya barang HEBAT..  Eh ngomong-ngomong Ucup gak mau ‘DIKELUARIN’..??". Tanyaku memancing.
 Dengan manis dan lugu Ucup mengangguk: "Iya MAU pak. Kalau nggak ‘dikeluarin’, entar saya PUSING "
"Nah, kalau pusing, harus dikeluarin Cup. DIKOCOK aja pakai tangan" kataku menganjurkan.
Entah dapat ide gila dari mana, iseng kutawarkan padanya: "Atau mau saya BANTUIN nggak?"
Bawahanku melongo, dan bertanya dengan nada heran: "EMANGNYA BAPAK MAU?"
Saat bertanya begitu, Ucup hanya sekedar heran, tapi dalam KELUGUAN pikirannya, dia sama sekali BELUM CURIGA mendengar tawaranku, malah tawaranku ternyata ditanggapi SERIUS oleh Ucup.
Sambil tersenyum genit aku berkata kepadanya,
"KALAU UNTUK KAMU, MAU AJA.."
  ******* 
“SINI...” Kataku. Aku tidak berfikir panjang.
Kuraih tangan Ucup lalu kutarik dia ke ranjang. Kuarahkan supaya ia duduk berbaring di atas kasur, lalu aku duduk di hadapannya.
Sampai tahap ini, Ucup harusnya menyadari ketidak beresan gelagatku. Apa dia pura-pura tidak faham?, atau dia emang sebegitu lugunya sehingga dia mengikuti permainanku?
Tanganku memegang dan mulai mengusap-usap batang kejantanan Ucup. Ukurannya memang standard, tapi kalau dipegang oooww.., kerasnya seperti BATANG KAYU.
"Aduh pak, geli banget!" Erang Ucup.
Matanya TERPEJAM saat MENIKMATI apa yang sedang kulakukan.
"Ucup!. Ucup!. Bener2 KERASSS punya kamu ini, seperti punya orang ARAB yang barangnya bisa keras begini," demikian aku membuatnya bertambah semangat.
Dipikirannya yang lugu Ucup menganggap pujianku wajar2 saja sehingga Ucup mengiyakan dugaanku itu dengan menerangkan,
"Iya pak, kakek saya dari pihak ibu memang keturunan Arab."
Pantaslah kalau begitu.
Beberapa saat hening tanpa ada suara, sementara aku terus mengocok-ngocok lembut barang kepunyaan Ucup.
“Aaaah.....Paaakk....Oouhh... Aahh..” Ucup tidak menyadari dirinya mengerang. Kulihat matanya terpejam dan merem-melek KEENAKAN.
Aku terus mengocok dan ngeloco.
“UDAHAN dulu pak. Udah.. Saya tidak tahan. Nanti keburu NGECROT”, katanya dengan tatapan matanya yang memelas sambil menyingkirkan tanganku.
Akupun segera BERHENTI ngeloco batang kejantanan pegawai bawahanku.  Saat ini aku harus puas hanya sekedar MENGGODA dia dengan kenikmatan tanpa membuat dia klimaks dan kubiarkan dia MENENANGKAN detak jantungnya.
  ******* 
Wajah pemuda ini yang MERAH PADAM dihiasi beberapa butir peluh dan terdengar Ucup bertanya:
"Pak, katanya orang BULE seneng NGEMUTIN pake MULUT yah pak?"
Pertanyaan ini kurasa semakin menjurus dan membuatku terusik oleh keinginan terpendam untuk kembali menggodanya.
Dengan singkat kujelaskan padanya: "Ah BUKAN orang BULE aja, orang kita juga SUKA"
Setelah terdiam sejenak pertanyaan Ucup berikutnya membuatku TERHENYAK KAGET
"Kalau sama-sama LELAKI, ada yang suka ngemut juga pak?" tanyanya dengan berani.
Ucup sepertinya belum faham bahwwa pertanyaan dia sebetulnya TIDAK WAJAR.
"Iya.. ADA juga yang suka "
Entah kenapa Ucup juga terang-terangan bertanya:
"Kalau sama 'barang' Ucup, BAPAK SUKA?"
Mungkin karena niatku ISENG ingin menggoda, aku KECEPLOSAN bicara mengaku terus terang: 
“Ya.., SAYA SUKA juga..!. Emangnya Ucup pengen ‘DIEMUT’..?!” tanyaku
Mata Ucup langsung bersinar.
“Iya pak!. PENGEN deh punya Ucup DIEMUT- EMUT” katanya dengan polosnya.

Karena aku santai, tidak terlalu menunjukkan gairahku, Ucup tidak curiga arah pembicaraanku, disangkanya itu cuma permainan wajar saja.
Tapi dalam hati, aku melepas nafas lega, rupanya AKAN TERJADI juga hal mesum yang tak pernah TERBAYANG olehku. 
   ******* 
Semua kejadian ini sebenarnya diluar dugaanku dan TIDAK direncanakan sebelumnya. Dan awalnya aku sendiri hanya ISENG ISENG MENGGODA, tapi Ucup rupanya mulai SERIUS.
Tapi aku tidak mau kebablasan dalam keisenganku sehingga aku berkata:  "Cukup DICIUM saja ya??” kataku masih jaim
“Abis DICIUM, terus gimana pak...?” Ucup bertanya mengejar
“Ya sudah, DICIUM DOANK..” kataku sambil tersenyum nakal.
Mulai timbul keberanian Ucup.
"Wah.., tapi Ucup MAUNYA DIEMUT.. Ayo donk pak!"
Sampai tahap itu, aku masih menganggap semua itu TIDAK SERIUS dan hanya SEKEDAR ISENG, tapi ahh, KEPALANG TANGGUNG!.
Akhirnya aku nekad..!, dan bibirku mengecup kepala kemaluannya.
Pemuda ini langsung mendesah:  "Aduh GELI pak.. Enaaak..."
  ******* 
Ada mitos bahwa, kelamin lelaki yang ngaceng memiliki DAYA-MAGIS, dan terbukti benar. Ketika bibirku menyentuh batangnya, mendadak aku TERHIPNOTIS oleh AURA KEJANTANAN kontol Ucup.
Jantungku berdegup tak karuan merasakan keperkasaan alat kelamin lelaki muda ini di bibirku. Ada denyut SETAN di kepalaku, bisikannya terasa kencang, sehingga tanpa berpikir panjang, aku mulai MENJILAT dengan lidahku.
Lelaki muda ini betul-betul terangsang sampai tubuhnya MENGEJANG keras.
"Oooohhh pak, GELI sekali."
Dan saat kuselipkan ujung kemaluannya yang seperti topi baja itu ke bibirku, dan mulai KUKULUM ke dalam mulutku, Ucup otomatis MENGERANG panjang dan saking keenakan, dia sampai MENDORONG kepalaku ke bawah.
Dipenuhi oleh kejantanan lelaki yang sekeras itu, aku sampai sulit bernafas. Untung aku bisa menyesuaikan gerakan bibir, lidah dan mulutku.
Dan ketika ujung tongkat kejantanannya menyentuh langit-langit mulutku, aku merasakan LONJAKAN GAIRAH yang membawa nikmat.
Dengan penuh nafsu, kulahap kontol yang sering dia entotkan ke istri dan janda selingkuhannya. 
Kontol yang biasa dipakai untuk memuaskan cewek, sekarang amblas didalam tenggorokanku. Bisa kurasakan betapa perkasanya kontol Ucup.
Sayangnya, saat sedang menikmati itu semua,  mendadak Ucup mendorong kepalaku dn mencabut batang kemaluannya dari mulutku.
"UDAH pak. CUKUP segini aja deh"
“Kenapa Cup?” tanyaku dengan nada kecewa.
"GAK BOLEH diterusin pak. Ucup GAK TEGA sama bapak, Lagian Ucup kan punya ISTRI.. Kalau melewati batas ini, Ucup nantinya melanggar perintah agama.. Iya kan pak?" katanya berdalih.
Manis sekali anak ini, akupun jadi semakin menyukainya.
“Gak apa apa Cup.. Abisnya liat Ucup keenakan, saya ikut2an terangsang juga” kataku berdalih sambil tersenyum nakal.
  ******* 
Dan karena terlanjur bernafsu, aku bukannya berhenti, malah, KULAHAP LAGI batang kejantanan lelaki muda ini dan langsung KUSEDOT.
Ucup melihat aku ke bawah yang sedang ngisep dan mengemut-emut batang kelaminnya yang berurat…  Nnyyhhh.. Nyyuppph... Cllkckk... Cllkkck....
Pelan-pelan bijinya juga kukulum dan sedikit kugigit.
Dia meringis…. dan mendesah2… Aaaahhnghhhh... Nngghhh…
Sewaktu Ucup sudah mulai HANYUT,  kudengar panggilan dia.
"STOP PAAAAAKK.. Ooooh.. Stop pak Mahdi. Udaaahh." katanya sambil menahan kepalaku
Agak KESAL aku menjawabnya, "Iya kenapa?. Ada apa Cup?"
Rupanya Ucup tidak tahu bahwa aku merasa KESAL. Terbukti dia kembali mengijinkan aku,
"Ya deh, bapak BOLEH terus emutin, tapi sambil DIJILATIN juga. Enak kan kalau sembari DIJILAT LIDAH.."
Hehehe... ternyata Ucup KEPENGEN juga.
BERANI betul anak muda ini MENYURH-NYURUH aku. Untung suasana batinku sudah terangsang.
Tentu KUPENUHI permintaannya sampai lelaki muda ini mengaduh, merintih dan mengerang sambil terus menikmati hisapan dan jilatan lidahku pada penis miliknya.
Bawahanku TERHERAN HERAN melihat aku segitu BERNAFSU ngemut perkakas kelelakian milik dia. Tapi TIDAK KUPEDULIKAN lagi dirinya. Terus aku emuti DAGING KERAS lelaki muda ini di mulutku dengan sepuas hatiku.
“Ohh.. Pak.. ENAAAK sekalli..  Ohh.. Mulut bapak GILA.. Enakk.. Dalam sekali.. Pak..” sang pemuda merintih, dan aku jadi semakin panas membenamkan kemaluannya semakin dalam ke tenggorokanku.
Ohh, NIKMAT sekali rasanya ketika kepala kemaluannya terasa BERKEDUT KEDUT di dinding dinding tenggorokanku.
Lama lama mulai terasa betapa pegalnya rahang mulutku, karena dari tadi mengemuti SELONJORAN kelamin Ucup dengan tanpa henti. Sedikit-sedikit mulai ada rasa JENGKEL juga karena daya tahan kejantanan lelaki muda itu KUAT sekali.
Hampir aku SENTAK dia ketika sekali lagi kudengar suaranya berbicara kepadaku.
"Pak..," katanya, "Saya hampir NGECROT pak."
Rasa gairah semakin merangsang diriku, semakin keras juga aku mengemut dan mengisap alat kemaluan lelaki muda ini. Hingga akhirnya seluruh tubuh Ucup MENGEJANG keras, begitu juga batang kejantanannya di mulutku.
"Ah.. ah.. pak.. Pak Mahdi.. ah.. Aduh pak.."
Ucup mengerang keras dan panjang.
CROOOTT.... CROOOOTT... CROOOOTTT
Akhirnya Ucup terlempar ke puncak kenikmatannya. Semburan demi semburan air mani Ucup memasuki rongga mulutku. Banyak sekali, kental, dan asin rasanya.
Supaya tidak terselak kutelan sebisa-bisanya. Tapi setelah aku tidak tahan lagi, kubiarkan sebagian tertumpah dari mulutku dan terjatuh ke perut Ucup.
  ******* 
Beberapa saat kemudian keadaan mulai mereda. Kudengar suara nafas lelaki muda ini lembut. Batang kejantanannya yang masih berada dalam genggamanku ternyata masih keras juga.
“Maaf ya pak, Saya tidak sengaja NGECROT ke mulut bapak. Saya TIDAK menyangka jadi begini, Maaf..”, katanya dengan gugup dan rasa penyesalan bercampur segalanya.
Aku tidak menghiraukan permintaan maaf Ucup dan menjawab dengan berdalih
 “Saya KASIAN sama Ucup. Saya HANYA BANTUIN supaya Ucup PUAS” aku berkilah.
Ucup PERCAYA aku melakukan itu bukan karena suka tapi karena KASIHAN, rasa solidaritas dan hanya sekedar membantu dia.
Ucup memandangku dengan mata sayu:  "Terima kasih ya pak!" katanya lirih,
“Kalau tau enak begini, DARI DULU bisa minta temen2 untuk NGEMUT punya Ucup” sambungnya lagi.
KONYOL..!.
Saking lugunya, Ucup mengira kesediaanku ngisep penis dan minum sperma adalah perbuatan wajar yang boleh dilakukan antara sesama lelaki.  Lelaki muda ini BELUM mengerti pergaulan seks sejenis!!.
  ******* 
Sambil beristirahat kupanggil namanya,
"Ucup.." bisikku.
Ucup mengusap-usap bahuku dan menjawab: “Apa pak?" katanya.
"Barang seperti punya kamu ini bisa jadi IDAMAN cewek." Aku memuji
Dengan polosnya dia bertanya: "Kan bapak juga SENENG sama ‘barang’ Ucup?”.”
Ge-Er dia..!.
"Kenapa sih bapak SENENG sama ‘barang’ Ucup?"
Sebetulnya aku MALES menanggapi, tapi untuk tidak memperpanjang, aku menjawab juga
"Soalnya biarpun sudah muncrat,  punya Ucup masih tetap KERAS begini" kataku pura-pura memuji kemaluannya yang masih ngaceng dengan tegarnya.
Pemuda ini rupanya masih penasaran:
"Kalau DIBANDING sama ‘barang’ punya COWOK LAIN?. Bapak lebih suka MANA?" tanyanya seolah oleh dia yakin kalau aku pernah ngisep kelamin lelaki lain juga.
Pertanyaannya itu membuatku agak tersinggung, tapi aku asal-asalan menjawabnya,
"SENENGAN punya Ucup."
Ucup tersenyum bangga, tapi merasa belum puas, dikejarnya terus jawabanku:  "KENAPA seneng punya Ucup pak?"
Karena dicecar terus oleh pertanyaan LUGU yang MENJURUS, otomatis aku tergoda juga dan mulai terangsang lagi kepengen ngisep.
Dengan nafas tersengal-sengal kujawab: "Karena punya Ucup paling hebat,  paling gede, paling kuat.. pokoknya.. paling jagoan lah."
Jawabanku sebenarnya BOHONG, karena mestinya ada lelaki lain yang lebih hebat, lebih gede dan lebih kuat. Tapi langsung kusambar lagi tonggak kejantanan yang perkasa itu dan kujilati sampai sisa cairan pejuh yang lengket sekarang sudah bersih, tersapu oleh jilatan lidahku.
Sementara aku sedang menikmati kejantanan Ucup kudengar dia bicara:,
"“Aduh... NANTI NGACENG LAGI lho... UDAHAN dulu ya pak” katanya
“Kenapa buru-buru?” tanyaku.
“Ucup mau BALIK ke kamar. Nanti Mang Ihin cari” katanya sambil mendorong daguku hingga menjauh dari batang kemaluannya.
Ucup langsung berdiri dan sambil tergesa memakai celananya. Lalu dengan CUEK, aku DITINGGALKAN sendiri begitu saja seakan-akan tanpa beban apapun.
Sejenak aku merasa seperti DICAMPAKKAN dengan sengaja, bahkan DITOLAK, atau malah DIPERMAINKAN. Rasanya hatiku tidak rela melepas lelaki muda ini pergi dengan membawa alat kejantanannya.
  ******* 
RANJANG ASMARA
Perjalanan di hari berikutnya berlangsung cukup lama. Pertama, karena jarak yang jauh sekali, dan ada kemacetan luar biasa. Sebuah truk trailer mengalami selip dan melintang menutupi sebagian jalan antar kota yang kami liwati.
Setibanya di kota tujuan berikutnya, kami menemukan sebuah hotel kecil.
Aku mendaftar di resepsionis dan kupesan satu kamar berdua untuk Ucup dan Solichin, supirku. Sedangkan aku sendiri minta kamar TERPISAH dengan tempat ranjang double-bed.
BERBEDA dengan semalam sebelumnya, kali ini aku juga TIDAK sengaja tidak mengajak Ucup ke kamarku. Barangkali karena perjalanan hari ini benar-benar membuatku sangat letih.
Kulihat wajah Ucup menatap dengan pandangan bersinar penuh HARAP, tapi terus terang, aku TIDAK berniat mengajaknya lagi karena beberapa alasan..
Pertama, kejadian semalam hanya kebetulan karena aku horny gara-gara ISENG menggoda dia. Kedua, karena rasa penasaranku untuk ngisep kontol SUDAH tersalurkan. Dimana lagi ada cowok straight yang mau ‘diisep’ sampai ngecrot kalau dia tidak lugu (dan bego?) seperti Ucup.
Dan ketiga, aku dasarnya memang TIDAK tertarik secara fisik pada Ucup. Ucup tidak berwajah tampan, tidak berbadan atletis dan kontolnya standard, walaupun kuakui memang kerasss..
Sebetulnya aku agak MENYESAL juga karena lupa-diri menggoda Ucup. Rasanya GENGSI juga aku telah ngisep kontol BAWAHANKU dan minum SPERMA dia. Bisa bisa dia jadi GE-ER kalau aku mencari dia lagi sekarang.
Jadinya persitiwa semalam kuanggap hanya SELINGAN saja dan TIDAK inign kuulangi lagi. Cukup SATU KALI saja.
Di kamar, aku segera mandi dan membaringkan diriku di ranjang empuk yang tersedia. Lama kelamaan baru terasa malam ini sepi sekali.
  ******* 
Sewaktu aku hampir tertidur kudengar bunyi ketukan di pintu, lalu suara seorang laki-laki.
"Pak, Pak Mahdi, sudah tidur belum..? Pak, buka pintunya dulu pak."
Awalnya aku PURA PURA sudah tidur dan TIDAK membuka pintu, tapi Ucup TERUS mengetuk tanpa henti.
Karena tidak mau bikin KERIBUTAN di hotel, akhirnya TERPAKSA kubukakan pintu.
Pegawai bawahanku segera masuk ke dalam ruangan,.

Kutanya kepadanya:  "Kenapa Ucup, ada apa?"
Aku menduga-duga, apa yang dia mau?
"Bapak mau DIPIJAT lagi gak?”
Hahaha.. Dalam hati aku tertawa.
Aku yakin itu cuma ALASAN Ucup yang pura-pura menawarkan diri memijat, padahal mungkin dia "ada maunya".
“GAK USAH deh, Ini kan sudah malam?. Lagian saya capek”
“justru capek, biar Ucup pijitin ya?” Katanya membujuk
Akhinya TERPAKSA kuiyakan tawaran dia: “Ya boleh juga..”
Waktu Ucup mau naik ke atas ranjang KUCEGAH dia.
"Lho?, itu kan celana yang BEKAS dipakai tadi siang. Lepas dulu dong, kan KOTOR..."
Lelaki muda ini tersenyum nakal memandangku,
"O iya pak, supaya GAMPANG ya kalo nanti Pak Mahdi mau NGEMUT lagi” katanya dengan sok yakin
KURANG ASEM SI UCUP..!!.
Berani betul dia membuat asumsi seperti itu.
Sebelum membalikkan tubuhku untuk tengkurap sempat kulihat lelaki muda ini membuka kausnya, sehingga terlihat tubuh kurusnya yang telanjang hanya berbalut celana dalam.
  ******* 
Tak berapa lama Ucup mulai dengan ritual pijatannya badanku, lalu dia membuka percakapan.
"Pak... Tadi malam Ucup ENAK deh.." kata Ucup memancing mancing, "
Kutanggapi dia dengan MALAS-MALASAN, "Syukur deh. Yang penting Ucup puas."
Ternyata Ucup mulai menjurus: "Inget yang tadi malam, Ucup jadi bangun lagi  ‘ITU-nya’ pak."
KESAL juga mendengar omongannya, tapi dengan OGAH-OGAHAN aku bertanya:
"Maksudnya  ‘ITU’ apa sih?"
Dalam kepolosannya sulit ia untuk menjawab dengan tepat,
"Itu pak, KONTOL UCUP.. eh APA TUH namanya pak?"
Itulah pertama kalinya dia mengucapkan kata “KONTOL’ secara terbuka. 
Aku jadi tertawa geli mendengar jawabannya itu.  Ucup juga tertawa bersamaku.
Ternyata Ucup berhenti memijati aku dan ikut berbaring disampingku. Kurasakan tangan pegawai bawahanku menyentuh bahuku.
"Pak jangan tidur dulu dong pak," pintanya memelas. "Deketan dikit dong, Ucup KEDINGINAN nih" sambungnya lagi dengan mesra.
Kuputuskan untuk beringsut sedikit mendekat ke arah tubuhnya.
“Bapak suka sama Ucup?” tanyanya.
“Iya...” jawabku pendek.
“SAYANG gak sama Ucup?” dia bertanya lagi dengan nakal.
“Iya, bapak SAYANG ke Ucup” jawabku SEKEDAR untuk menyenangkan dia.
Mendadak Ucup merangkulku, lalu disusupkannya lengan kirinya ke bawah leherku, sehingga aku sekarang berbantalkan lengan yang kurus itu.
"Balik sini dong SAYANG," pinta Ucup.
Antara sadar atau tidak. dia menyebut kata ‘sayang’ kepadaku.
Ehh, makin berani dia!.
Tapi kubalikkan tubuhku untuk menuruti permintaannya.
Terasa bulu ketiaknya menusuk pipiku. Kurasa pemuda ini belum mandi karena tercium juga bau keringatnya yang tajam dan menyengat, tapi beraroma merangsang.
  ******* 
Tanpa diduga, Ucup meraih tanganku.
"PEGANGIN dong pak” Sekarang Ucup lancang meminta.
“Pegang apa?” tanyaku pura pura.
“Pegangin KONTOL Ucup donk...” jawabnya sambil MEMBIMBING tanganku ke arah selangkangan dia.
Darahku langsung bergejolak dan tubuhku meleleh bagai lilin.
Tidak tahan, akhirnya tanganku MENYUSUP masuk ke sela sela celana dalam Ucup dan menggenggam batang kontolnya.
Begitu terpegang tonjolan keras di balik celana dalamnya segera tanganku mencari celah masuk. Seperti pengakuannya tadi ternyata alat kejantanan Ucup memang sudah menegang. Tegang, keras, panas, dan.. Ohh menggelora!!
Terasa sekali hangat berdenyut dalam genggamanku. Agak lengket oleh keringat yang barangkali sudah mengendap seharian.
Entah karena terbawa oleh suasana mesra saat itu, atau sedang bernafsu,mendadak  lelaki muda ini MEMEROSOTKAN celana dalamnya, "Kontol Ucup DICIUM dong.."
Dari nadanya kesan yang kutangkap seakan-akan dia ingin MENGUJI atau MEMPERMAINKAN aku.
Aku agak JENGKEL mendengar permintaannya, tapi tangannya MENDORONG kepalaku kebawah, menuju ke selangkangannya.
Wajahku kini tepat di depan kontolnya yang telah TERACUNG TEGANG. Bau khas pria yang sangat maskulin, karena tercampur keringat di selangkangan Ucup sungguh MEMBUAIKU. Aroma lelaki!!!.
Lalu dengan patuh kukecup kepala dan batang kemaluannya, masing-masing sekali.
Ternyata Ucup MENYURUHKU untuk mengulanginya sekali lagi, dan setelah itu sekali lagi.
Akhirnya malah aku sendiri yang KEENAKAN menciumi batang kemaluan bawahanku.
“Bapak PINTER deh bikin Ucup ENAK...” rayunya.Gombal...
  ******* 
Setelah itu kecupan-kecupan bibirku berhenti di sekitar SELANGKANGANNYA. Tubuh lelaki muda ini terlihat berkeringat, padahal udara malam itu cukup dingin. Rupanya yang baru kulakukan telah memacu birahinya.
"Ooohhh... Ucup nggak pernah ngebayangin bisa NGALAMIN begini sama bapak."
Sekarang giliran dia yang membuat hatiku SENANG dengan kata-katanya.  Dia membuat hatiku berbunga-bunga.
Dengan penuh semangat aku mulai menjilati kepala kemaluannya dan MELAHAPNYA. Lidahku menyapu kemaluan yang besar dan keras itu. Tidak lupa kujilati juga buah zakarnya.
Ucup menjerit keenakan: “Aaaarrrggghh....”.
Wajah pemuda yang memikat hatiku ini terlihat bernafsu, sehingga membuat dia TERLUPA pada istri dan janda selingkuhan dia.
Karena ingin merangsang Ucup lebih jauh lagi, aku membuka pahanya lebih lebar sampai terlihat lubang pantatnya yang berbulu.
….Aduh… Bagus banget pantat nih anak…. Lubangnya hitam dan pantatnya berotot…..
Lalu kujilati sekitar DUBURNYA yang beraroma pekat khas laki laki,
Ucup langsung kaget…. “Jangan pak….kotor…., Jangan….”;
Sempat kulirik pegawai bawahanku menatapku dengan pandangan HERAN. Tapi aku tak peduli, langsung kulahap lagi pantatnya dan lubangnya difuck pake tusukan lidahku yang menjulur kedalam.
"Aduh, aduh ampuuun.. Ucup GAK TEGA. itu kan LUBANG BEOL.., eh, lubang ‘ITU’..." Ucup mengerang keras sekali.
“Nggak apa apa kok Cup… Bapak mau sekalian 'servis' kamu….”
Akhirnya aku memaksa supaya dia tetap tenang, dan lidahku semakin hebat memainkan lobangnya yang hitam jantan.
"ENAK NGGAK Ucup?" tanyaku ingin memastikan.
Tangannya mulai berani memegang kepalaku dan rambutku dijambak sekuat2nya….
 “Ucup BELUM PERNAH dijilatin lubang beol..!. Ooogghhh"
  ******* 
Karena kuatir didengar orang kuhentikan jilatanku pada lubang pantat Ucup.
"Udah dulu ya Cup.. Nanti kamu keburu nafsu deh...!"
Aku takut juga kalau Ucup terlalu bernafu dan ketagihan dengan permainan ‘homo’ seperti begini.
Kupengang wajahnya, dan entah dapat dorongan dari mana, kukecup BIBIR Ucup perlahan. Dengan bersemangat, kuhisap bibir itu. Sekali yang bawah, sekali pula yang sebelah atas.
Saat aku MENCIUM bibir pemuda ini. Seketika dia KAGET,
Meski kontolnya pernah kuhisap tapi Ucup TAK MENYANGKA dia BERCIUMAN mulut dengan sesama lelaki seperti begini.
 “Buka bibirnya Cup..” pintaku.
Lalu kujulurkan lidahku ke dalam dan kujalarkan lidahku di dalam rongga mulutnya sampai sesekali aku mencapai langit-langitnya.
"Ucup, keluarkan lidahmu, biar saya emut..."
Padahal bibir dan mulutku tadi dipakai untuk menjilati lubang beolnya, tapi Ucup menurut dan mau menjulurkan lidahnya.
Uh...., aku mengulum dan mengemutnya perlahan dan lembut.
Aku melihat Ucup memajamkan matanya. Hatiku bersorak. Ucup mampu menikmatinya, batinku.
Ucup awalnya tidak bereaksi, TIDAK mengimbangi dan TIDAK membalas ciumanku. Tapi pada saat itu juga, dia mulai membalas dan ikut mengisap dan lidah kami saling membelit. Aku merasakan lidahku sakit dihisap sampai jauh.
Ahh… berciuman di mulut dengan Ucup ternyata pengalaman yang begitu asik..!.
Dan yang membuatku bahagia, adalah saat Ucup MEMELUK tubuhku dengan erat sambil terus berciuman.
  ******* 
Terasa tangan Ucup mengelus elus tubuhku. Dan terdengar dia memuji: “Kulit bapak halus, seperti kulit cewek” katanya.
Ucup tetap merangkulkan tangannya kepadaku seperti mendekap guling.
Semula aku tidak berpikir apa apa. Kecuali senang karena rasa hangat tubuh lelaki muda yang pejal menyelimutiku.
Tapi sesaat kemudian terasa Ucup sengaja MENEKAN-NEKAN batang kemaluan dia ke pahaku, dan bibirnya yang basah dan hangat terasa menempel di leherku.
Tanpa sadar lama lama aku berani MELENGUH, merintih dan membalas menekan pantatku ke arah jendolah di celana dalam Ucup, sampai aku merasakan keras dan besarnya kemaluan Ucup yang menegang.
Entah diajari oleh siapa, kemudian pemuda ini membalik badanku supaya berbaring menelentang.
Pemuda itu menatapku sejenak dan mendadak berlutut diatas tubuhku dengan kedua kaki mengangkangi dadaku.
“KENYOTIN lagi kontol Ucup ya sayang..” katanya memerintah.
Karena sudah tidak kesal lagi dengan keluguannya, kumulai lagi menjilati dan mengemut tonggak kejantanan anak buahku yang keras itu. Lama-kelamaan mulai terasa cairan kental agak asin di mulutku.
Kelihatannya Ucup sudah mendekati saat-saat puncaknya.
Tiba tiba terjadilah sesuatu yang tidak kubayangkan sebelumnya..!!!.
  ******* 
Mendadak Ucup menindih tubuhku dan sepasang paha lelaki pejantan ini yang kokoh menggeser kedua kakiku sampai terbuka lebar lalu dia mengarahkan ujung kontolnya tepat ke tengah selangkanganku.
“Kayaknya kita BERJODOH pak. Ucup pengen KAWIN sama bapak”
  Suara pemuda itu terdengar serak mengusikku.
“KAWIN gimana?” awalnya aku masih belum mengerti.
“ GANCET pak..!. Ucup pengen NGEWE.. BAPAK MAU JADI CEWEK UCUP?” tanyanya lagi.
Sempat terbersit keinginan di hatiku untuk menolaknya, tapi ajakan Ucup yang LUGU dan BEGO itu justru membuat birahiku semakin memuncak dan mendorongku mengambil keputusan yang berbeda.
Kutatap dia dengan lembut, lalu aku MENGANGGUK dan mengiyakan permintaannya.
"Tapi pelan-pelan ya Cup, soalnya..., soalnya..," aku kebingungan memilih kata-kata yang tepat.
“SOALNYA KENAPA sayang?” Ucup menanti ucapanku selanjutnya.
Diteruskannya apa yang kumaksud dengan berkata,
"Soalnya kontol Ucup TERLALU KERAS "
Lelaki muda ini tersenyum bangga: “Semua CEWEK Ucup harus mau DITUSUK kontol. Bapak juga. Itu artinya bapak mau DIKAWIN sama Ucup”
Aku hanya mengangguk pelan mendengar jawaban LUGU dia, tapi rupanya Ucup telah dapat membaca pikiranku.
Kemudian Ucup membuka selangkanganku, sementara dia juga mengemut-emut puting dadaku dengan penuh dahaga, seperti sedang MENYUSU pada payudara wanita.
--Dasar cowok!. Caranya seperti sedang mencumbu cewek yang akan dia setubuhi.
Mungkin karena belum tau mau ngapain, pertama dia hanya menggesek-gesekkan batang kontolnhya di jepitan pahaku. Tapi itupun sudah membuat aku menggelinjang kegelian, sudah merasa ingin, tapi juga agak takut.
  ******* 
Saat kutatap dia, kulihat ekpresi wajah Ucup yang gembira penuh harapan, perlahan aku memegang lengan Ucup.  Sesekali aku mengusap dada bidangnya yang penuh keringat.
Walau kurus, tapi otot2 kelam Ucup membangkitkan kekaguman.
Perlahan Ucup menindih dan merapatkan tubuhnya, kemudian dia mengulum lagi puting tetek di dadaku. Tindakannya itu, menyentakkan rangsangan, hingga jantungku berdegup kencang. 
Gesekan perut Ucup di kontolku memberikan rangsangan yang luar biasa, cairan bening pre-cum kurasakan mengalir dari ujung kontolku.  Akhirnya kupeluk badan Ucup erat erat, sambil merasakan otot2nya yang keras. 
Tapi Ucup rupanya belum mengerti, dan hanya sekedar menggesek gesek batang kontolnya di jepitan pahaku. Melihat gelagat itu, aku merenggangkan kedua kakiku sendiri dan mengangkatnya keatas sampai selangkanganku terbuka lebar, sehingga otomatis ujung kontol Ucup menempel di bibir lubang anusku.
Rupanya dia langsung mengerti!, dengan cepat dia menggenggam kontolnya dan mendorong dan memaksakan kepala kontolnya yang keras berusaha masuk.
Ketika pemuda ini menusuk barang kepunyaannya itu masuk, rasa pedih yang amat sangat melanda seluruh tubuhku. Ternyata kepunyaanku agak sempit dibanding kepunyaannya.
"Aduh Ucup SAKIIIITTT..," sambil kugigit bibirku.
Dia berhenti sejenak, lalu mendorong lagi alatnya kejantanannya kembali.
Setelah kurang-lebih masuk setengahnya tiba-tiba lelaki muda ini mendorong agak keras, hingga membuatku menjerit.
“AAAARRRGGHHHH, "Aduh, aduh, aduh, sakit sekali Cup.." aku berteriak kesakitan tanpa suara yang keluar. Aku berontak sekuat tenaga berkelojotan. Sekujur tubuhku menegang menahan sakit pada lubang anusku. Peluhku semakin membasahi sekujur tubuhku.
Tapi biar berontak sekuatnya, tetap saja aku tak bisa melepaskan diri dari dekapan lelaki pejantan ini dan gempuran kontolnya yang membuat lubang anusku TERKOYAK ROBEK. Sekujur tubuhku meregang. Seluruh ototku menegang menahan sakit dan perih yang tak terkira.
“Sabar ya sayang.  Sabaaar, supaya Ucup enak yaaa”  kata Ucup sambil terus mendorong kontolnya keluar masuk liang pantatku.
Kali ini dia seperti memperkosaku dengan paksa.
 “Oooorrrrgggggghhhhhhh, ooooorrrrhrhhhhhhh” Aku kembali berteriak sekencangnya dan berontak berkelojotan sekuat tenaga.
“Ampun Ucup... Ampun... Ampun.....” aku berteriak tanpa ada suara yang keluar. Tubuhku semakin menegang saat Ucup mendorong pinggulnya sehingga batang kontol dia  kembali masuk dengan paksa MENEROBOS anusku dengan kasar.
Sekilas kulihat lelaki muda ini menyeringai seram tanda PUAS karena berhasil MEMPERMAINKAN AKU, MEROBEK tubuhku dan menyetubuhiku dengan KASAR.
 “ Ucup JEBLOSIN kontol ke lobang bapak. Ucup pengen ngentooott..”, kata Ucup bersemangat melihat kontolnya sendiri MENGOBRAK ABRIK dan MEMPERKOSA luang anusku.
Aku berontak sampai akhirnya tubuhku menjadi lemas tanpa tenaga untuk melepaskan diri dari cengkraman lelaki pejantan ini.
Pantatku sekarang terombang-ambing mengangkang dipermainkan oleh kontol lelaki muda ini. TERBESET BESET karena gerakkan Ucup yang kadang sengaja ditahan didalam pantatku.
Aku merasakan tetesan cairan mengaliri lubangku menetes ke bawah. Ooh... cairan, tepatnya TETESAN DARAH segar kurasa. Kontol Ucup yang cukup besar itu telah merobek anusku dengan kasar. Mungkin tak sedikit bagian kulit terbeset karena gesekkan kasarnya.
Sambil kucoba merenggangkan pahaku selebar-lebarnya. Rasa pedih yang kuderita berlangsung selama kurang-lebih 15 menit, sebelum berangsur-angsur MEREDA dan secara perlahan alat kejantanan Ucup mulai bergerak maju mundur dengan lancar.
Kini aku merinding dan MENGGIGIL dilanda kenikmatan yang baru SEKALI ini aku rasakan.
Suatu ketika kontol lelaki pejantan ini mengenai bagian prostat yang sensitif di bagian dalamku.
Aaaah...di tengah kesakitan akupun HERAN bahwa aku masih bisa merasakan ENAKNYA kontol Ucup menggesek bagian sensitif itu.
Rasa mules di perutku semakin bertambah tetapi sekarang diikuti oleh rasa ENAK yang mulai menyebar ke seluruh tubuhku.
Aku menjadi merasa HINA dengan diriku yang ternyata bisa merasakan rasa enak di tengah SIKSSAAN ini.
Tapi aku sedikit BERSYUKUR mengingat sebagian orang memang MENIKMATI permainan KASAR untuk mencapai KEPUASAN seksual.  Rasa enak, rasa bersalah, rasa memaklumi diri, bergantian terlintas di pikiranku.
Belum pernah liang duburku menerima TIKAMAN benda asing milik lelaki yang SEKERAS ini. Apalagi kelebihan pemuda ini bukan hanya karena kontolnya yang keras, tetapi dia sendiri juga pandai memainkannya sehingga anusku terasa seperti disayat-sayat oleh kontol itu. DARAH kembali keluar dari kulit anusku menetes ke lantai.
Merasakan entotan kontol perkasa Ucup, akibatnya tubuhku melambung tinggi, dan terbawa melayang entah kemana.
“Oooohh, Ucup... Ucup...” Tanpa kendali aku menjerit memanggil nama pemuda itu.
Sesekali aku menggigit-gigit lengan dia, sementara pegawai bawahanku dengan GAGAHNYA terus menunggangiku sehingga aku KELABAKAN mengimbangi keperkasaannya.
  ******* 
Akhirnya kami berdua LUPA pada dunia sekitar,  lelaki pejantan ini terus MERAJAMKAN kontolnya tanpa henti dengan ganas sampai aku MENGGELEPAR GELEPAR di bawah tindihan tubuh telanjangnya
Entah berapa puluh menit Ucup mereguk kenikmatan dari tubuh telanjangku, ketika kudengar Ucup berkata,
"Ucup mau NGECROT sayang.. "
Langsung lelaki muda ini memperhebat gerakan menghunjamnya.
"Sayang,.. aduh bapak sayang.. aahh," demikian Ucup meracau sambil mendorong batang kepunyaannya sedalam-dalamnya memasuki liang duburku.
Ucup semakin mempercepat entotannya yang membuat aku semakin mengernyitkan wajahku menahan sakit dan mulas bersamaan.
Genjotan pinggul Ucup pun makin TAK TERKENDALI, suara derit ranjang yang digenjot-genjot oleh dua lelaki sejenis makin keras,dan...tubuh kami berdua hampir bersamaan menggigil, menggelinjang tak karuan, masing
“Aaagggghhhhh.....” .aku melolong, lalu menangis merasa terhina karena aku MENIKMATI PERKOSAAN Ucup atas diriku.
“Oooh.. Kita BUCATIN pejuh bareng2 yah” katanya
Lalu secara BERSAMAAN, aku dan Ucup terlempar ke klimaks orgasme, dan kami berdua memancarkan AIR MANI. Pejuh Ucup DIMUNTAHKAN ke dalam perutku, sementara spermaku berhamburan membasahi perut dan dadaku.
CROOOTT... CROOOOTTT... CROOOTTT....
Sangat erat Ucup memeluk tubuhku, sementara jari-jariku MEREMAS punggungnya, karena kenikmatan yang juga sedang kualami.   
Tanpa daya, kubiarkan lambungku MENYERAP pejuh lelaki pejantan ini sampai habis.
Setelah beberapa saat berlalu, barulah gerak dan erangan kami berdua mereda. Ucup masih membiarkan batang miliknya TERTANCAP di dalam lubang pantatku selama beberapa saat, setelah itu baru ditariknya keluar. Sebagian dari siraman pejuh tadi ikut mengalir tertumpah di selangkanganku.
Tuntas lelaki jantan itu menggumuliku. Nafsu Ucup yang sudah menumpuk telah terlampiaskan.  
Nampaknya melakukan hubungan yang memuaskan itu cenderung membuat diriku lemas kehabisan tenaga sehingga untuk beberapa saat, aku dan Ucup beristirahat meredakan gairah yang terpuaskan.
Sambil berbaring, lelaki muda ini berkata:
“Ucup belum pernah NGEWEK sama LELAKI lho. Ternyata ASIK juga” katanya.
“Ahh.. Ucup SADIS...” kilahku
“Tapi SUKAAA kaan?” candanya
“Ucup maennya KASAR ahh“  jawabku dengan manja.
“Biar kasar tapi bapak ENAK juga kan??”
Katanya sambil membelai rambutku, seolah olah dia sedang bermesraan dengan seorang WANITA.
“Nah, mulai sekarang ‘MAMAH’ harus manggil ‘AKANG’ ke Ucup karena udah jadi CEWEK UCUP.” katanya dengan perasaan bangga.
Ah... wajah pemuda ini sudah tak sebuas tadi, sudah kembali menampakkan KEPOLOSAN, rasa iba dan penyesalan seperti semula. Wajah yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Bayangan tubuh yang tidak pernah akan pergi meninggalkan benakku seumur hidupku.
Aku agak malu menerima perlakuan pegawai bawahanku yang menganggapku seperti sudah benar benar jadi PENGGANTI CEWEKNYA. Apalagi dia mulai menyebut aku dengan panggilan “Mama”.
******* 
Ketika kuminta Ucup kembali ke kamarnya, ternyata dia MENOLAK,
“Boleh Ucup NGINEP disini mah?. Soalnya Mang Ihin tidurnya ngorok, Ucup nggak bisa tidur. Boleh ya mah?”
Ah, itu Cuma alasan dia, lalu dengan hati-hati kujawab, "Boleh sih boleh, tapi Mang Ihin gimana?"
Ucup tersenyum lebar, "Tadi saya udah bilang mau mijit bapak "
Rupanya biarpun polos pikiran anak ini rupanya jalan juga.
“Mang Ihin gak curiga?”
“Biarin aja Mah. Kita kan sekarang sudah KAWIN. Mamah udah jadi CEWEK KESAYANGAN Ucup” katanya.
Ternyata Ucup sikapnya romantis, walaupun kemasan gayanya agak lugu.
Lalu Ucup meraba raba puting tetek dadaku dan mengecup serta menjilati dengan lidahnya.
Dia sepertinya tahu persis, kalau cewek dirangsang di payudara, maka cowok juga sama!.
Otomatis aku langsung terangsang hebat diperlakukan seperti itu oleh Ucup, dan akupun mulai terpengaruh oleh kelembutan Ucup setelah sebelumnya menerima perlakuan kasar dia.
Untuk mengulur ulur waktu, aku pura pura bertanya:
“Kenapa sih Akang doyan sama lubang pantat laki laki?” tanyaku dengan sedikit menggoda.
“Sebenarnya Ucup LEBIH SUKA memek-putih, tapi kalau ADANYA pantat-putih, Ucup juga suka-suka aja” katanya dengan enteng.
“Maksudnya?” tanyaku
“Yang penting kita bisa GANCET, dan Ucup enak bisa ngentotin pantat mamah.” sambungnya seperti tanpa beban.
Sambil tangannya mencolek pantatku Ucup berkata lagi: “Duh... Ucup NGACENG lagi nih”
“Dasar gede nafsu..” aku takut juga kalau dia mau nusuk lagi
Lalu dia bilang BELUM PUAS menyetubuhiku:  “Ucup pengen ‘NGENTOT’ sekali lagi..!.
“Saya capek Kang”
“Ayo donk sayang.. Puasin Ucup lagi mah”
 Dasar anak muda yang kuat birahi, walau tadi telah menyemburkan air mani yang begitu banyak, batang kontolnya tetap berdiri tegak perkasa dan siap untuk bertempur lagi untuk kedua kalinya.
Ucup menciumiku, memanjakan puting tetek di dadaku dan membelai-belai rambutku...
Dengan napas yang tersengal-sengal Ucup berbisik di telingaku,
"Duhhh... Nggak nyangkah... bapak... Nakal banget... Ahh... Tapi Ucup... Suka... Suka dinakalin bapak sayang..."
Akhirnya terpaksa kulayani si Kang Ucup sekali lagi.
Ternyata permainan yang kedua ini Ucup LEBIH GILA dibanding yang pertama tadi.
Ucup MEMPERKOSA aku dengan BRUTAL. Sambil menyetubuhiku, Ucup tak henti mencengkeram dan menghisapi puting dadaku. Kadang bahu dan leherku disedot dan digigiiti oleh Ucup untuk membuat CUPANG-CUPANG sampai aku menjerit-jerit minta ampun.
Lelaki pejantan ini mengocok isi perutku tanpa ampun, tanpa ada RASA IBA yang selama ini diperlihatkan kepadaku. Nafas lelaki muda ini memburu, matanya terpejam, peluhnya mengalir dari dahinya dengan deras membasahi bulu dadanya yang hitam.
“Accchhhhgggg Kaaang Ucup.... …. Oohhh…. Ampun akang….” aku merintih menahan nikmat sambil berkelojotan meronta karena Ucup ternyata menggoyangkan tubuhnya ke kiri ke kanan dengan cepat sehingga kontolnya semakin merobek anusku.
“Euh...uhh... mamah sayaaang. “Ini Mah, nikmati CINTA SUAMI MU ini,”  Ucup meracau sambil menekan terus kontolnya mencabik cabik anusku sampai menembus masuk ke lambungku.
Sambil tetap memejamkan matanya dan mengerang, nafas Ucup semakin memburu. Ucup menarik, menusuk, mengoyang ke kiri, ke kanan menambah sengsaraku yang tak berdaya didalam dekapan pemuda yang sekarang mengerang lebih kencang.
Kulihat mata lelaki muda ini bersinar melihatku kesakitan dipermainkan seenaknya oleh kontolnya.
Air menetes membasahi mataku karena menahan sakit yang tak terkira ini.  Rasa sakit dan perih di anusku sekarang bertambah karena batang kontol lelaki pejantan ini teraa menggelembung semakin keras dan menyodok semakin kasar jauh ke dalam seperti mengaduk aduk isi perutku.
Rasa mulas yang semakin lama semakin hebat melandaku yang hanya bisa meronta tanpa perlawanan yang tak berarti.
Ah... dasar anak muda.
Ketika merasakan kontolnya terasa enak di dalam lubangku yang menjepitnya, kontol Ucup semakin mengeras dan membesar yang membuatku semakin kesakitan.
Ucup pun semakin mempercepat tikamannya dengan gerakan yang  diliputi gelora nafsu.
Kembali Ucup membawaku ke puncak orgasmeku, sebelum dia sendiri memuntahkan air maninya ke liang rahimku untuk kedua kalinya.
CROOOTT... CROOOOTTT... CROOOTTT....
Aku sungguh-sungguh merasa puas,
Kuyakin begitu pula dengan Ucup.
”Terima kasih ya. Mamah udah ngasih kenikmatan yang belum pernah Ucup rasakan..!” katanya lebay
Setelah usai, Ucup mendorong kepalaku turun ke bagian bawah selangkangannya:
“Jilatin kontol Ucup dong mah. Ayo, telen pejuh Ucup, banyak VITAMINNYA nih, SEHAT loh sayang” Ucup meracau.
Dengan patuh kulayani kehendak bawahan yang sudah menaklukan aku..

Akhirnya Ucup MENGINAP di kamarku, dan kami berdua berbaring dalam keadaan telanjang bulat bagai sepasang suami istri, lalu aku terlelap tidur di dalam pelukan tangan Ucup, pemuda gagah yang sudah menikmati tubuh telanjangku.
  ******* 
DICURIGAI
Sopirku Solichin, tentu HERAN karena tidak biasanya Ucup menginap di kamarku.
Pagi harinya Solichin nyeletuk: “Pak... Kok si Ucup sering nginep di kamar bapak??”
Awalnya aku cuek dan tidak menanggapi ucapan Solichin.
Tapi mendadak Solichin bicara: “Hati-hati pak, nanti ‘DIPAKE’ sama si Ucup lho..”. katanya enteng seperti sedang bercanda
 “Emang kenapa?” tanyaku dengan gugup.
Entah dapat keberanian darimana, dia bilang: “Soalnya si Ucup DOYAN sama yang badannya putih-mulus kayak bapak”
Degh!.
Aku kaget mendengar ucapan Solichin yang tak biasanya sehingga aku gelagapan dan tak bisa berkata kata lagi.
  ******* 
Setelah peristiwa di malam-pengantin pertama itu, aku dan Ucup kembali mengulangi perilaku seks sejenis.Bayangan tubuh Ucup, yang berotot, dan berkontol besar sedang menyetubuhi aku membuatku terangsang.
Bahkan suatu malam saat kami sedang bertugas keluar kota, dan setelah agak malam, entah kenapa aku begitu bergairah lalu KUDATANGI kamar Ucup.
Ketika kulihat Solichin sudah tertidur, aku segera MEMBANGUNKAN Ucup dan mengajak dia untuk PINDAH ke kamarku.  
Ucup tentu saja tidak menolak ajakanku yang sedang bernafsu pengen dientot.
 “Mamah KANGEN ya?" tanya Ucup kepadaku.
“Iya kangen Kang...”  aku menjawab
“Kangen sama AKANG?, atau kangen DIENTOT kontol?” tanyanya dengan nada kurang ajar.
“Kangen dua duanya” jawabku dengan manja.
Aku mendekati Ucup yang berdiri bertelanjang dada hanya memakai celana pendek, dan aku langsung asyik mengulum putting tetek di dada bidang lelaki pejantan ini.
Kemudian Ucup mengangkat lengannya dan menarik kepalaku supaya wajahku terbenam ke dalam KETIAKNYA yang bercucuran keringat.
“Sini sayang..... JILAT KETEK Ucup donk. Mamah doyan ketek kan?” katanya
Mendengar perintahnya, aku jadi begitu kehausan menjilati tubuh kelam Ucup, tubuh yang urat-uratnya seperti mau keluar itu, bagai mainan bagi aku.
Tak lama kemudian, Ucup mencopot celananya.
“Sayang.., isep donk…. Isep kontol” kata Ucup sambil menjejalkan batangnya yang ngaceng kedalam mulutku.
Tanpa ragu, aku langsung MELAHAP kontol Ucup.
Otomatis Ucup memejamkan matanya menikmati perlakuanku.
“Ooohh, enaaak Mah...”
“Enak mana sama istri Akang?” tanyaku pada Ucup.
“Lebih enak isepan mamah” kata Ucup, seperti seorang penjilat yang berusaha menyenangkan aku..
Tak lama, akupun melepaskan seluruh pakaianku sampai bugil, lalu Ucup mendorong tubuhku untuk berbaring terlentang dan giliran pemuda ini yang melahap puting tetekku seolah olah sedang MENYUSU payudara wanita.
Sesaat kemudian, Ucup naik diatas tubuhku  dan menindihku dengan erat. Kedua pahanya yang kokoh menggeser kedua kakiku sampai selangkanganku terbuka lebar.
Tanpa pikir panjang Ucup menancapkan kontolnya ke dalam lubang pantatku dan, lalu kontol lelaki muda ini mulai menghantamku dengan gerakan mengentot yang erotis.
Padahal selama ini aku dianggap orang yang berwibawa dan bijaksana, tapi saat disetubuhi oleh lelaki muda ini, aku seperti seorang gadis yang kasamaran dilanda cinta pada pegawai bawahanku. 
Ucup juga tidak memandang aku sebagai atasannya, tapi menganggap aku seperti pelacur wanita yang penuh birahi menggoyangkan pinggul saat sedang digenjot oleh kontol perkasa milik lelaki pejantan, sampai aku melengguh bagai seekor sapi yang digorok.
  ******* 
Pagi harinya, lagi lagi Solichin heran dan bertanya kepada Ucup
"Darimana aja elo semalem Cup?".
Dengan lugunya (dan sekaligus bego) Ucup menjawab:
"ABIS NGENTOTIN PAK MAHDI " bisiknya tanpa perasaan bersalah. 
“Bohong lu ahh” kata Solichin.
"Nggak percaya?. Liat nih kontol gua sampe BENGKAK dipake nyodok pantat dia” katanya..
 “Liat aja nanti Pak Mahdi, gua sengaja cupangin lehernya” sambungnya dengan nada bangga.
Ya ampuunn..!.
 --Kok bisa bisanya Ucup selugu (dan sebego) itu sih?.
Mungkin Solichin curiga, tapi untunglah, kecurigaan itu dipendam rapat rapat oleh Solichin dan dia tak pernah membocorkan RAHASIA apapaun pada siapapun.
  ******* 
Sejak itulah, mulail terjalin hubungan yang tak wajar antara aku dengan Ucup, bawahanku.  
Kami tidak hanya bercinta di kamar hotel pada saat kami tugas keluar kota, karena kami juga sudah mulai berani melakukannya di rumahku.
Dengan bebasnya kami semakin kerap melakukan hubungan badan secara rutin bagai sepasang suami-istri.

“Aduh kasihan, kenapa tetek mamah sampai merah begini, sayang?” kata Ucup suatu malam sambil membelai-belai kedua puting susu di dadaku.
“Siapa yang menggigit tetek mamah tadi ?” tanyanya lagi menggodaku.
Padahal justru Ucap yang tadi begitu buas menyusu ke dadaku sampai merah merah begitu
Dipilin pilin kedua puting tetek dadaku dengan ujung jarinya, lalu dijilati dan dihisap hisap sampai aku menggeliat merasakan rangsangan Ucup menjalar ke seluruh tubuhku dari wilayah sensitif itu.
Lalu sambil menggoyangkan pinggulnya dan mengentoti aku, Ucup mencengkeram tubuhku dengan pelukan yang erat supaya aku tak bisa meloloskan diri dari dekapannya.
  ******* 
“Kok Kang Ucup doyan NGESEKS sama saya?. Akang punya istri, dan punya selingkuhan janda?”
“Rugi donk kalo kontol Ucup cuma dikasih buat mereka doank”.  Dia beralasan
“Maksud Akang?” tanyaku
“Kan kontol Ucup juga bisa kasih kepuasan buat mamah. Jawabnya enteng.
“Tapi, saya kan laki laki?.  Akang juga laki laki” tanyaku belum puas.
“Masa bodo ahh..!. Mau CEWEK kek, mau COWOK kek. Kalau Ucup lagi nafsu, ngewe bool mamah juga sama enaknya kok!”  jawabnya kalem
Ya ampun.., sesederhana itu jalan pikiran si Akang Ucup yang lugu itu.

Memang, dalam kesederhanaan pikiran pemuda kampung, Ucup menganggap ngeseks dengan cewek atau cowok SAMA SAJA!, asal ada lubang yang bisa memuaskan dia!.
Apalagi, sebagai cowok TOP, Ucup memang enak banget, karena dengan gampangnya tinggal nusuk lubang pantatku untuk kenikmatan kontolnya.  
Kalau sedang bernafsu, lelaki pejantan ini tidak ada perasaan KASIHAN melihatku sebagai Bottom yang harus merelakan lubang duburku diobrak abrik dengan semena mena oleh kontolnya.
Dasar ANAK MUDA gede nafsu.
Ucup seperti tak ada capek-capeknya MENGUMBAR BIRAHI.  Aku sampai takjub akan kemampuan seks dan KONTOL kuda pejantan ini yang tak pernah mudah terpuaskan.
Malah Ucup juga sepertinya BANGGA setiap melihat ekpresi mukaku yang meringis kesakitan sebagai Bottom, sampe berubah merem-melek karena keenakan dientot kontolnya.
Pada kenyataannya Ucup memang seorang laki laki STRAIGHT yang penuh stamina dan selalu bergairah untuk ngeseks, ngewe, ngentot dan sangat GILA SEKS, bahkan boleh dikatakan sebagai sex maniak. Ucup selalu menuntut lebih dan lagi, dan lagi, dan lagi.  
Bahkan Ucup MEMUTUSKAN hubungan dengan JANDA-SELINGKUHAN dia.
 “Sekarang mamah jadi PENGGANTI Asih” katanya
“Maksudnya saya jadi ISTRI UCUP?” tanyaku dengan manja.
“BUKAN ISTRI..!. Tapi Mamah jadi ceweknya Ucup aja!” jawabnya dengan terus terang.
“Kok bukan pengganti istri akang?”
“Mamah kan cowok!. Kalau cowok enaknya buat dientotin doank. Tugas mamah hanya buat puasin Ucup!” katanya.
Astaga!.
Ternyata Ucup TIDAK MAU menjadikan aku sebagai pengganti ISTRINYA, tapi hanya sekedar tempat pelampiasan nafsu birahi dia saja!.
Padahal sehari hari Ucup adalah pemuda tipe pendiam. Tapi herannya dia 'GANAS' kalau di ranjang.
Karena kepayahan terlampau sering DITUSUK oleh lelaki muda ini, pernah beberapa kali kalau aku menolak melayani dia, tapi Ucup malah jadi NGAMBEK dan MERAJUK.
“Mamah gak kasihan sama kontol Ucup??. Udah KERAS banget nih mah”.
Jadilah setiap malam yang kulalui bersama pemuda ini jadi malam-malam yang panjang untuk ‘bertempur’ sampai kami berdua benar-benar merasa puas, atau lebih tepatnya sebenarnya Ucup-lah yang DIPUASKAN.
Sementara bagiku, setiap malam itu adalah malam yang sungguh sangat MELELAHKAN, tapi juga MEMBAHAGIAKAN dan MEMUASKAN juga.
Hampir setiap malam, aku DITERKAM dan digumuli dalam keadaan telanjang bulat seperti sedang bergulat dengan pegawai bawahanku yang menjadikan aku sebagai PENGGANTI cewek.
“Kalo gak dikasih, ntar Ucup balik ke si Asih lho” katanya mengancam
Ucup merebahkan tubuh telanjangnya diatas tubuhku. Punggungnya membungkuk seperti udang saat merasakan nikmat kontolnya yang terbenam jauh di dalam di lubang pantatku.
Tangannya mendekapku kuat. Bibirnya menciumi wajahku. Dan dada bidangnya yang kuat dan basah oleh KERINGAT melekat di dadaku. 
Sementara pingangnya menekan ke bawah ke arah selangkanganku, mebidik lebih dalam.. Lebiiih dalaamm lagi..
”Enaaakkk mah..  NGENTOOTTT...ahh...ohh... Sayaaaang..... Hhooh..”
Wajah Ucup merapat dan lidahnya menyelusuri seluruh muka, leher dan mulutku.  Kadang dia mengemut emut kupingku yang terasa merangsang sekali.
Aneh. Reaksiku terhadap apa yang Ucup perbuat padaku selalu membuatku bernafsu.
Dan saat NAFSU HEWANIAH Ucup memuncak, aku pun pasrah saja, entah mengapa aku tak ingin memberontak.   
Yang ada adalah keinginan untuk memuaskan hasrat birahi lelaki pejantan yang memang selalu menggelora laksana ombak samudera.
Dengus nafas kami berpacu kencang. Tubuh lelaki pejantan ini bergerak perkasa diatas tubuhku sedangkan batang kontolnya yang keras kunikmati didalam saluran duburku.
Ucup menghentak hentakkan kontolnya sedalam mungkin sampai jembutnya menyapu lobang pantatku dan biji pelernya yang sebesar granat berbenturan dengan biji pelerku.
Sementara tangannya menjambak rambutku hingga aku terdongak.
.. Aarrrgggrh.... nikmaaatttt.
  ******* 
Demi nama baik dan martabat, di rumah atau di kantor aku selalu berusaha untuk bersikap HATI-HATI dalam menyembunyikan AIB dan rahasiaku.

Tapi pembantu di rumahku dan para tetangga heran melihat perhatianku pada Ucup tampak berlebihan, bahkan cenderung manja, apalagi Ucup sering datang dan MENGINAP di rumahku sehingga hal itu membuat mereka semakin CURIGA.
Karena itulah pada  Ucup, aku BERWANTI WANTI untuk tidak memperlihatkan kemesraan di hadapan orang orang lain, apalagi kalau sedang berada di kantor. 
Tapi Ucup kurang ajar... dia juga sering iseng MERABA RABA pahaku. Bahkan dengan berani dia berdiri dibelakang aku sambil MENEMPELKAN tonjolan kenyal dia ke pantatku.
Aku langsung merinding merasakan kontol Ucup yang menggesek gesek pantatku
“SUKA YA..?. Sabar... Nanti malem juga dapet. Mamah tinggal minta. Ucup pasti kasih kontol” katanya sambil jari tangannya dilipat membentuk simbol “ngentot”
Untung saja tidak ada karyawan lain di kantor yang memperhatikan tingkah mesum Ucup.
Dan dasar pemuda kampung, setiap kali bercinta Ucup sengaja selalu membuat CUPANG-CUPANG MERAH yang berjejer memenuhi leher dan bahuku.
Aku sudah berkali kali melarang dia, tapi Ucup tetap BANDEL dan SENGAJA mencupangi leherku.
“Biarin... Biar mereka TAU mamah udah jadi CEWEKNYA Ucup..” katanya sambil cengengesan.
Ya, akhirnya Ucup memang jadi POSESIF dan sekaligus CEMBURUAN.
Setiap melihat aku bicara pada karyawan muda, apalagi yang ganteng, otomatis Ucup cemburu:
“Ngapain sih deketin cowok itu?. Kontol Ucup lebih GEDE. Lebih keras!” katanya sengit.
Tapi ada yang sesuatu membuat heran para karyawan lain di kantor, karena mereka sering mendengar aku memanggil Ucup dengan sebutan “AKANG”.
Semenara Ucup terbiasa memanggil aku dengan sebutan “Mah.. Mah...”
Untungnya TIDAK ada yang tahu bahwa panggilan Ucup itu berarti “Mamah”.
Para karyawan di kantor hanya MENGIRA Ucup lancang memanggil aku “MAH..” sebagai singkatan “Mahdi”, tanpa sebutan “Pak”
   ------------------------------------------------------------  
EPILOG
Sekarang ini aku mungkin SATU-SATUNYA lelaki bagi Ucup.
Tapi hubunganku dengan Ucup bukan hubungan cinta!. Dia tidak mencintaiku. Dia hanya butuh seks. 
Aku juga memang TIDAK ingin mencintai dia!. Seandainya ingin punya pacar, pastinya cowok yang kupilih harus yang ganteng. Bukan kenek truk yang kampungan seperti Ucup.
Kalau Ucup maunya ngewe tiap malam, itu BUKAN karena dia CINTA kepadaku. Mungkin dia cuma mau SEKS doang. Ditambah lagi nafsu birahinya memang besar, sering lelaki pejantan ini meminta jatahnya sampai dua kali semalamnya.
Aku maklum, kalau sebelumnya dia ngeseks cuma seminggu sekali dengan jandanya, tapi sekarang sudah terhidang setiap malam – GRATISAN pula.
Tentu saja dia manfaatkan tutuhku sebaik baiknya, tapi peduli sesama lelaki, yang penting nafsunya terlampiaskan. 
Aku tak peduli walau Ucup sudah sudah ada ANAK-ISTRI, atau punya selingkuhan janda. Aku juga tak peduli walau KONTOL UCUP udah terlampau sering dipakai buat NGENTOTIN memek cewek-cewek.  Aku tak peduli semua itu!.
Untuk sementara ini, biarlah kureguk kejantanan anak muda yang perkasa ini..
Biarlah aku menikmati jadi budak seksual Kang Ucup, pegawai bawahanku tersayang.
(LEBAY... Hehehe...)
   
TAMAT
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

One Response to this post

  1. CERITAPANASLELAKI on 9 Februari 2013 pukul 11.08

    untuk kisah asli ini dan cerita2 lain yang seru, masuk ke LINK dibawah ini:

    http://ceritapanaslelaki.blogspot.com/2012/09/ucup-kenek-yang-ndeso-dan-lugu.html


Leave a comment