Ini adalah kisah nyata yang
benar benar terjadi dalam hidupku. Bagi yang belum kenal atau belum pernah
membaca cerita ku bagian pertama, namaku Felix Indonesian Chinese yang tinggal sendirian
di rumah kosong milik pamanku di daerah Daan Mogot Jakarta barat. Saat itu aku
sudah bekerja di salah satu perusahaan garment yang main core business nya
adalah produk celana dalam pria. Kantor ku di daerah Jakarta kota. Aku bekerja
sebagai art designer untuk beberapa brand diantaranya license brand untuk baju
anak anak seperti Disney dll, selain celana dalam pria itu sendiri sebagai home
brand.
Kejadian ini berlangsung saat
setiap pulang kantor jam 6 an sore, aku langsung mandi dan membeli makan di
depan kompleks. Karena aku tinggal sendiri jadi tidak ada yang memasak untukku,
maka tiap hari aku selalu beli makanan di luar. Nah, setiap aku selesai beli
makan sekitar jam 6.30an, saat sekitar aku kembali dari warung ke rumahku, di
depan rumahku selalu lewat seorang cowo pribumi dengan tinggi badan sekitar
165cm dan tubuh yang berotot padat berisi dan nikmat untuk dikenyot. Khihihi…
keliatannya sih begitu. Karena penasaran, setiap malam abis beli makan aku
tidak langsung makan makananku, tapi selalu nunggu di depan pagar untuk melihat
target ku itu.
Benar saja, tiap malam sekitar
jam segituan selalu dia lewat depan rumahku. Hmm.. diam diam kuperhatikan, sexy
juga loh. Kadang dia lewat depan rumahku sambil telanjang dada dengan kaosnya
digantung di pundaknya. Mungkin kepanasan kali di bus. Kadang dia jalan sambil
mengangkat kaosnya setengah dada.
Lalu suatu hari aku
memberanikan diri untuk menjeratnya dalam perangkap ku. Sudah kusiapkan semua.
Lalu aku menunggu saat saat dia lewat depan rumahku. Begitu kulihat dia lewat,
langsung aku keluar rumah dan mengunci pintu pagar lalu mengejar dia dari
belakang. Wah, jalannya cepat juga yah. Sampai dia sudah berbelok ke gang
berikutnya baru aku berhasil mengejarnya. Lalu kupanggil “mas, mas” “iya,
kenapa?” tanyanya. “tinggal dimana mas?” tanyaku basa basi. “oh di belakang
situ, kenapa?” “oh, ga papa, mas mo ikut casting model celana dalam cowo ga?,
saya liat badan mas bagus bentuknya” jurus pertamaku. “ahh, pendek gini siapa
yang mau jadi model?” balasnya. “yah, namanya juga iklan celana dalam, yang
penting kan bentuk badan mas, ga penting itu tinggi apa ngga” pancingku.
“coba aja yah, Cuma casting
doang kok, mas tinggal buka baju semua, kasi liat bentuk badan yang bener2
polos alias bugil sekalian divideo in sama saya. Tujuannya Cuma buat kasi liat
kalo mas ga punya tato di badan” reaksiku melancarkan serangan. “ahh, ga ah,
kaku saya” dia mengelak. “yah, coba dulu deh, tar saya bantu, ok?” tutupku
yakin dia akan terjebak. “oke deh, saya coba tapi saya pulang dulu yah mandi
bersih bersih” “ga usah, mandi tempatku aja” tutupku.
Oke, akhirnya dia seperti
kerbau yang ditusuk hidungnya, mengikuti kemauanku. Kami berjalan ke arah
darimana kami datang lalu menuju rumahku. Semua sudah kusiapkan. Aku
perlihatkan gambar gambar model celana dalam itu yang aku peroleh dari
kantorku. Haha… berguna juga nih. Pikirku dalam hati. “mas tinggal buka baju
semuanya supaya keliatan kalo ada tato apa ngga, trus sambil saya videoin trus
mas pegang kertas yang ada tulisan nama mas, umur dan tinggi berat badan sambil
mas bacain semuanya yang di kertas itu dengan suara yang jelas oke?” jelasku
panjang lebar.
“oke, saya coba yah, tapi
mandi dulu biar bersih” balasnya. “oke” jawabku sambil menyalakan lampu kamar
mandi dan mempersilahkannya memakai kamar mandi ku. Setelah dia bersih bersih
sekitar lima menitan, lalu dengan bugil dan kontolnya yang masih layu itu
tergantung bergoyang goyang ke kiri kanan seiring dia berjalan keluar dari
kamar mandi dan menghampiriku. Aku menarik nafas dalam dalam menahan gejolak
birahiku. Haha… kontol di depan ku sekarang. Puas rasanya melihat kontol itu
meski masih layu. “nama mas siapa, umur, tinggi berat badan?” tanyaku spontan.
“johan, umur 24, tinggi 170 centi, berat 65 kilo” jawabnya. “170centi mah
setinggi saya dong tingginya” protesku sambil menuliskan angka 165 ke kertas
itu. Lalu kuberikan kertas nya sambil menyalakan kamera video hapeku. “siap
siap, latihan dulu coba pertama bacain semua yang ada di kertas itu mulai dari
nama, umur, tinggi, berat trus abis itu muter badannya” perintahku. Lalu
beberapa kali ia mencoba namun ia tidak merasa puas, baru menyebutkan nama
sudah minta ulang. “oke, mulai lagi” perintahku sambil camera video ku standby
menangkap gambar kontolnya.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya
dia merasa cukup. Ya sudah, kami menyelesaikan tahap pertama casting ini. “nah,
sekarang tahap kedua, mas harus berpose duduk di sofa sambil tetep bugil trus
pose yang paling bagus yah” perintahku lagi. Lalu dia mulai mencari cari posisi
yang menurutnya keren. Aku tertawa dalam hati sambil memperhatikan kontolnya
yang tergantung bebas itu. “mas, kontolnya dikocok dikit biar keliatan gedean”
perintahku. Lalu ia mulai mengocok kontolnya perlahan lahan dan setelah
beberapa pose, kontolnya itu sedikit ngaceng.
“mas, kontolnya ga bisa
digedein lagi, biar menantang gitu loh” pancingku. “ga enak, malu” jawabnya
polos. “sini saya bantu kocok” sambil mengarahkan tanganku langsung ke
selangkangannya dan mengambil daging panjang coklat itu dari selangkangannya.
Hmm… aku kocok pelan pelan lalu dia merasa keenakan sambil melepaskan tangannya
sendiri dari kontolnya. Sehingga aku bebas memainkan kontolnya. Lama kelamaan
dia mulai terbuai dengan permainan kocokan ku. Lalu semakin membesarlah batang
kejantanannya itu. Membesar dan mengeluarkan urat uratnya, berdenyut denyut
siap memuntahkan lava panas berwarna putih kental keluar. Hingga akhirnya mas
Johan itu tidak bisa lagi menahan puncak birahi lelakinya sehingga lava putih
kental hangat itu benar benar muncrat dari lubang kepala kontolnya.
Sejak saat itu kami sering mengulang kejadian itu,
namun semakin sering kami melakukannya, semakin cepat ia ejakulasi. Sampai
sampai dia harus ejakulasi dua hingga tiga kali untuk mengimbangi permainan ku.
Ternyata saat pertama kali aku menjebaknya, dia sudah tau kalo itu hanya
permainan akal akalanku saja untuk mendapatkan tubuhnya, belakangan ia baru
mengakui kalo ia sudah mencium gelagat maksiatku sejak pertama kali bertemu.
Namun karena ia juga suka melakukan itu, maka ia menurut saja. Itu
pengakuannya!
Leave a comment