Home » » Sunset Terakhir (Fiksi), Part 1

Sunset Terakhir (Fiksi), Part 1



 By. Ajiseno
MAGELANG 12.35
Kuselonjorkan kakiku dilantai marmer, dan kusandarkan punggungku di dinding masjid
Hmmm…begitu sejuk terasa
Entahlah…hampir semua masjid pasti menyejukkan
Pada saat udara panas menyengat seperti saat sekarang ini, istirahat di masjid menjadi begitu menentramkan

Saat ini aku sedang janjian ‘ketemuan’
Ketemuan dengan teman dari dunia maya.
Sudah hampir setahun kami berteman akrab, sering chat bahkan sering telepon
Sebagian besar, berisi curhatan tentang kehidupan sehari-hari
Namanya fajar kurniawan, dia anak magelang
Dia anak GIF
Yahh…kami kenalan lewat media GIF
Dia adalah ‘pengagum rahasiaku’ katanya sih, mungkin karena itulah dia selama ini menjadi ‘silent reader’ di GIF
Heran saja, ada yang mengagumiku
Kadang aku merasa tak pantas untuk di kagumi, andai ada yang suka dengan tulisan-tulisanku di GIF, menurutku itu wajar, tapi kalau mengagumi, menurutku ini terlalu berlebihan

Sampai setahun kami bertemen, belum sekalipun aku melihat sosok nyatanya
Hanya foto kecil di fb….
Berkali-kali dia minta ketemuan, tapi selalu kutolak
Bukan apa-apa, aku saja yang merasa begitu rendah diri untuk sebuah ketemuan
Merasa paling jelek
Paling item
Paling tua…
Sehingga aku merasa tak pantas untuk ketemuan-ketemuan layaknya seorang remaja
Dan…
Bagiku berteman di dunia maya, saling berbagi, bercanda menghilangkan stress, ini adalah lebih dari sekedar cukup

Tapi fajar lain…
Dia begitu keukeuh…
“harus ketemu!” katanya dalam sebuah telepon
“nggak ah…entar kamu kecewa setelah ketemu ma aku jar” kataku waktu itu
“emang kecewa napa mas aji?”
“aku jelek jar”
“nggak masalah, aku pengin ketemu mas aji, bukan karena fisik, tapi aku memang bener-bener pengin ketemu”
“nggak mau, aku sibuk”
“ayolah mas…pokoknya aku pengin ketemuan, kita sudah berteman lebih dari setahun berteman, mosok aku hanya dengar suara mas aji saja, ayolah mas…”
“nggak ah…cukup lewat internet saja atau lewat hape kan bisa jar, berteman nggak harus saling ketemu kan?”
“nggak..pokok’e kita harus ketemu, kapan mas aji ke magelang ?”
“nggak tau”
“atau aku yang ke semarang saja ya?”
“jarrrr…..udaahhhh…pokoknya aku nggak mau ketemu jar, aku takut kamu entar kecewa, aku tuh jelek, dah tua, item…..”
“udaahhhhh…pokoknya mas aji kayak apapun, entar pasti dapat pelukan dariku”
“berarti kamu harus siap-siap muntah”
“hahahahhaha…iya deh, ayolah mas, kapan mas ke magelang?”

Sesaat aku terdiam
“saat ini aku di magelang jar”
“apa? Mas aji jahaaatttt…”
“lho napa?”
“mosok di magelang nggak bilang ma aku?”
“lho, kamu kan nggak nanya”
“sekarang ya?”
“apanya?”
“ketemuaaaaaaaaaaannnn”
“nggakkk mauuuu”
‘uhh…itu berarti mas aji nggak sayang ma aku, mas …,aku ini ngefans ma mas aji lho”
“nggak ngaruh jar, mau ngefan ngefen…tetep aku nggak mau ketemu”
“mass…ini bener lho, selain bertemu, aku juga ada bisnis lho?’
“bisnis apaan jar?”
“makanya ketemu, apa mas aji takut kalau kuperkosa ya?”
“heheheheheh…kalau diperkosa sih malah seneng jar , aku Cuma nggak mau kamu entar kecewa”
“sejuta persen…sejelek apapun mas aji….aku takkan kecewa, swear..sumpah mati ”
“walahhhh”
“sekarang saja ya?”
“apanya?”
“Aduh mas…jangan sok pikun gitu lah”
“heheheeh, iya deh, tapi janji ya…sejelek apapun aku, kamu harus siap”
“siaaappp, pokoknya aku siap ketemu sama mas aji yang super jelek”
“uhhh…jadi bingung jar, aku tuh nggak pernah ketemuan”
“mas kalau bicara fisik, aku juga jelek kok, kuharap mas aji pede saja…nyante mas, wong Cuma mau ketemu sama fajar saja”
“hmmm oke deh”
“dimana mas?”
“terserah kamu”
Dia kemudian menyebutkan beberapa lokasi untuk ketemuan…tapi hampir semuanya aku tak kenal lokasi tersebut
Akhirnya solusi terakhir…
“ya udah…di masjid agung mas..ba’da dhuhur, sekalian aku juga mau sholat, tau masjid agung magelang kan?”
“oke…”
“sekitar jam setengah satu ya mas”
‘oke”

Sejak pagi jantungku sudah berdebar
Terus terang saja , aku paling jarang ketemuan sama orang-orang yang kukenal lewat dunia maya
Kupakai celana jeans coklat dan baju kotak-kotak lengan pendek
Aku Cuma mau memberikan kesan santai saja
Akhhh tetap saja hatiku tak santai
Aku begitu berdebar tak karuan

Aku sudah sholat dhuhur tadi
Saat ini aku di serambi depan masjid agung magelang
Diantara begitu banyak orang-orang yang sedang duduk-duduk atau tiduran
Kupegang hpku
Sekali lagi aku berusaha sesantai mungkin
Memandang alun-alun magelang yang nyata di depanku dengan pohon beringin besar di tengahnya
Tetap saja tak nyaman

Tapi yang membuat hatiku tenang
Aku paham betul, fajar kelihatan kalau dia sudah dewasa
Lagian dia anak GIF, yang kutahu..hampir semua anak GIF yang ku kenal baik-baik hatinya
Aku yakin…fajar juga pasti anak baik-baik
Ini terbukti…
Dia mengajak ketemuan di masjid
Sangat jarang dua orang gay ketemuan di masjid
Sebagian besar ketemuan di hotel atau di tempat wisata
Ini di masjid
Tak mungkinlah kalau fajar bukan anak baik-baik

Tiba-tiba hp di genggamanku berdering
Ada nama fajar disana
“assalamualaikum mas…”
‘wa’allaikum salam”jawabku
“njenengan dimana mas?”
Dan saat itu juga, aku melihat sosoknya
Tak jauh dari tempat aku duduk
Sosok lelaki bertubuh sedang dengan kulit coklat tuanya
Aku paham betul…dia fajar
Dia sedang menempelkan hp di telinganya

“mass….masss allooooo” ucapnya tak sabar
Aku Cuma tertawa
“masss….jadi ketemu tidak?”
“heheheheheh…nggak ahh” godaku
“masss…jangan permainkan aku dong”
Aku melihat betul sosoknya
Dan aku semakin yakin itu fajar
Suaranya yang keras terdengar olehku
“mas aku sudah di masjid, mas aji dimana?”
“hehehehhehe”
“masssss…..”dia setengah menjerit

Tiba-tiba pandangan kamu ketemu
Kuletakkan hpku di lantai
Sambil tersenyum lebar tanganku melambai kearahnya mengajak mendekatiku
Sesaat dia terbengong
Dan entah dia sadar atau tidak, dia berlari menghampiriku
Aku Cuma tertawa saja melihat tingkahnya
“halo fajarku yang ganteng…” ucapku ketika dia mendekatiku
Dia terduduk tepat di depanku
Bengong!
Itu reaksi pertama ketika melihatku
Aku tersenyum lebar
“iya mas…mas aji jelek…heheheheh bener-bener jelek, gemes aku pokoknya!”
Langsung kedua belah telapak tangannya mencubit kedua pipiku gemas
Andai ini tidak di masjid pasti dia sejak tadi sudah memelukku

Dia tertawa lebar
Memperlihatkan gigi-giginya yang rata
Hidungnya tidak begitu mancung, tapi pas dengan postur tubuh gempalnya yang tidak terlalu tinggi
Rahangnya kokoh
Nampak begitu lelaki
Hanya satu kata yang tepat ketika pertama kali lihat dirinya
‘fajar ganteng!”

******************

Aku Cuma tersenyum memandangnya
Kami duduk bersila berhadapan
Sangat-sangat dekat sehingga aku bisa begitu mengamatinya
Sebenarnya wajahnya sangat ganteng, sayangnya terkesan kurang terawat
Rambutnya juga kering
Akhh…andai rumahku dekat, pastilah tiap hari kuminyaki rambutnya
Pasti tambah ganteng
Yang kusuka dari fajar kalau dia tertawa, giginya begitu rata putih, membuat orang yang dihadapannya sesaat terbengong…terpana dan larut dalam pesona tawanya

Sesaat kami terdiam kami saling mengamati
Ternyata begini ya, sebuah pertemuan pertama dari pertemanan di dunia maya
Kikuk…..
Aku berusaha sesantai mungkin
Tapi rasa minderku kembali kumat…
Aku benar-benar minder
Merasa sangat jelek dihadapannya

“kok diem jar?’tanyaku membuka percakapan
Dia kembali tersenyum lebar
“kan kata-kata sudah habis mas, tinggal saling memandang saja”
“jangan gitu dong…akhhh kamu nih, aku kan jadi minder”
“uhh mas aji, napa mas harus minder? Mas aji kan….”
“udaaahhh…mulai deh”
“maksudku…mas aji kan jelek heheheheheh”
“tuh kan? Kamu kecewa kan setelah ketemu aku?”
“iya…aku kecewa mas”
“uhhh..makanya berapa kali kubilang, kita nggak usah ketemuan”
“maksudku, aku kecewa, kok nggak sejak dulu ya, kita ketemuan hahahahha”
Dan aku kembali terpana melihat tawanya
Dari jarak sedemikian dekat, fajar manisss…

Dan aku pura-pura pasang muka cemberut
Kupandang wajahnya yang masih senyum-senyum
“eh, napa senyum-senyum gitu?” tanyaku sedikit tersinggung
Fajar masih saja senyum-senyum
Uhhh bikin kesal
“hmmm…nggak ngira saja, aku bisa ketemu mas aji, nggak ngira…beneran!”
“emang napa?”
“bagai mimpi rasanya…nggak percaya”
“hahahahahhaha…dasar aneh, ketemu orang jelek saja bisa kayak gitu”
“beneran mas, mas aji ini nggak jelek, Cuma jujur saja, nggak sesuai dengan bayanganku selama ini”
‘ohhh…emangnya dalam bayanganmu aku seperti apa jar?”
Sejenak fajar terdiam
“seperti …hmmm…seperti atalarik gitu lah”
“hahahahhahaha….bagai bumi dan langit lah kalau sama atalarik”
“iya mas, kalau baca di tulisan-tulisan mas aji, sosok mas aji ini tinggi, banyak senyum, penyabar..pokoknya dalam bayanganku seperti atalarik gitu pastinya”
“hehehehehehe…kasian kamu, nggak taunya malah mirip tukul arwana ..heheheh”
“iya…”
“biarin deh, yang penting hidup hahahhaha”
“udah ah mas..jangan bahas fisik…”
“bentarrrr…”
“apa lagi mas?”
“aku kan belum kasih pendapat tentang dikau fajarrrr?”
“hahhh…nggak usah!, aku nggak mau”
“bentar..kalau aku amati, kamu ini seperti..hmmm…..”ujarku sambil garuk-garuk kepala
“udaahhh…ayo mas..kita ke rumahku saja, nggak jauh dari sini kok”
Dia bangkit
Tangannya menarik lenganku
“bentar jar…aku kan..belummm….”
‘udahhhh…” dia menarikku hingga aku benar-benar beranjak dari dudukku
“uhhh..jar, nggak adil nih”
‘biarin…ayo mas harus mampir ke rumahku sekarang”
“aduhhh nggak mau”
“ayooo nggak ada siapa-siapa kok Cuma aku sendirian mas”
‘ohhh…oke, tapi jangan perkosa aku ya?”
“hahahahhahaha lihat saja nanti” dia tergelak
Kami berjalan menuju tempat parkir
Di situ terdapat mobil pick up kotor
Ternyata itu mobilnya fajar
“mas…sepeda motor mas aji di tinggal di parkiran masjid ini saja ya, mas aji ikutan mobilku “
Aku Cuma menggangguk

Mobil nya fajar sangat terlihat kalau sudah berusia tua
Bak belakang udah penuh lengkungan dan berkarat
Dan tebakanku benar
Ketika di starter..suaranya menderu keras dengan asap mengepul
Tubuhku bergoyang keras ketika dia oper gigi
Tapi aku suka mengamati lengannya yang kokoh
Dan kulihat kaosnya banyak noda hitam…
Noda olie…
Ahhh fajar, kamu sungguh tak memperhatikan penampilanmu
Padahal….sungguh..kamu itu ganteng!

*************
Bersambung...
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment