Setelah kemarin aku sempat orgy
party, hari ini aku janjian dengan Om Diemaz. Kenalan ku dari
friendster, orang bandung. Om Diemaz lumayan terkenal di friendster, dia
selalu ada di friendlist cowok-cowok gay.
Orangnya tidak cakep, tapi mukanya yang
sangar membuat dia seperti lelaki tulen, apalagi ditunjang dengan postur
tubuh dia yang muscle. Semua orang akan ngiler melihat dadanya yang
besar. Aku sudah lama kenal dengan Om Diemaz, tapi kita belum pernah
sempet ketemu. Akhirnya liburan di Malang ku ini aku isi dengan wisata
syahwat.
Taxi yang aku tumpangi meluncur dari arah
Arjosari menuju sebuah hotel di bilangan Blimbing yang kemarin menjadi
tempat orgy partyku kemarin. Aku sibuk sms dengan bang Diemaz, dia
bilang langsung naik aja kelantai 8, kamar 803. sesampainya di hotel aku
langsung mencari kamar Om Diemaz.
Aku mengetuk pintu, lalu seorang lelaki
setengah tua membuka pintu, dia hanya mengenakan boxer putih super ketat
dan mini menggunakan atasan t-shirt fit body. Kaos yang digunakan
memperlihatkan lekuk badannya yang aduhai. Dada berbidang besar
menyembul seperti dada atlet binaraga, sedangkan lengannya yang kekar
membuat aku pengen dipeluk. Hallow Rafael, masuk yuk. Om Diemaz
mempersilahkan aku masuk.
Setelah ngobrol kesana kemari, Om Diemaz
bilang bahwa dia menunggu temennya yang akan diajak join ML juga. Namun
aku sudah tak tahan lagi melihat tubuh kekar Om Diemaz. Tanganku mulai
bergerilya, merogoh kontol Om Diemaz yang hanya terbungkus boxer tipis.
Aku mulai mengocok dan juga menggerayangi pelernya.
Tangan Om Diemazpun tak mau diem,
tangannya juga bergerilya menerobos celanaku. Kontolku yang sudah tegang
dari tadi dikocok-kocok. Akupun bereaksi melepas kaos Om Diemaz, aku
tak sabar menyerbu dadanya yang tebal. Aku langsung menyosor mengenyot
putingnya yang besar-besar. Sementara mulutku ngenyot susu Om Diemaz,
tanganku meremas-remas dadnya yang kanan. Aku makin menggila kayak anak
yang sudah lama tidak disusuin ibunya. Om Diemazpun membantuku melepas
seluruh pakaianku.
Akhirnya aku sudah telanjang bulat, boxer Om Diemazpun akhirnya
terlepas juga. Kontolnya yang hitam dan tak terlalu besar juga sudah
keliatan menegang. Kita berdua sudah berbugil ria. Aku tak
bosan-bosannya mengenyot putting Om Diemaz, Om Diemaz mendesah keenakan.
Bibirku mulai naik keatas.
Aku cumbu bibir Om Diemaz, lidah kamipun
saling bertaut, Om Diemaz memeluk erat tubuhku, kontol kami saling
bergesekan. Mulut ini tak mau dilepas, kamu saling memadu nafsu,
nafasnya yang terengah-engah membuat aku semakin liar memainkan lidahku
dalam mulut Om Diemaz.
Tiba-tiba bel kamar berbunyi. Ting
tongting tong!!!! Om Diemaz meminta aku menghentikan aksi ciuman kami.
Dia lari kearah pintu dan membukakan pintunya. Seorang lelaki setengah
tua berperawakan tinggi kekar dan berambut klimis masuk kedalam kamar.
Lelaki itu begitu cakep karena keliatan putih dan juga badannya tegap.
Mereka berdua berciuman bibir di depan pintu, Om Diemaz yang telanjang
bulat menggelendot di pelukan laki-laki itu. Tangan laki-laki itupun
mengocok kontol Om Diemaz yang tegang. Mereka mendekat padaku, Om Diemaz
mencoba memperkenalkan laki-laki itu padaku. Laki-laki itu mengulurkan
tangannya padaku Zulfikar!!!!!, ternyata laki-laki itu bernama Zulfikar.
Zulfikar minta ijin mandi dulu, karena dia
berkeringat abis main golf. Sementara Zulfikar mandi, aku meneruskan
aksiku dengan Om Diemaz. Akupun mulai memainkan lidahku di kontol Om
Diemaz. Aku isep kontol itu dengan lahap, aku jilatin dari ujung
kepalanya sampai ujung pangkalnya. Kadang aku kenyot kepala kontol Om
Diemaz, Om Diemaz mengerang dan mendesah keenakan. Lalu aku turun
kebawah menikmati pelernya yang menggelambir kebawah, kantong pelernya
sudah keriput karena mungkin factor usia. Aku memasukan pelernya satu
per satu kemulutku, lalu aku kulum-kulum. Om Diemaz memberontak
kegelian. Lidahku yang nakal tak hanya berhenti disitu, aku mulai turun
ke bawah lagi keselangkangannya. Aku mulai menjilatin selangkangan yang
hitam itu. Om Diemaz mengerang panjang, dia benar-benar menikmati
lidahku yang menari-nari diatas ass holenya.
Tiba-tiba dari arah kamar mandi Zulfikar
keluar, aku sempat tertegun melihatnya. Badannya yang tinggi dan putih
benar-benar padat dan kekar. Lengannya yang besar dihiasi ketiaknya yang
berbulu lebat,dadanya yang atletispun dihiasi putingnya yang ranum. Aku
tetap melanjutkan menjilati ass hole Om Diemaz, tiba-tiba Zulfikar
mendekatiku dan langsung ngisep kontolku. Dia pelan-pelan memasukan
kontolku kemulutnya, dengan lincah dia memainkan lidahnya. Aku mengerang
keenakan. Aku tetap focus bermain dengan ass hole Om Diemaz, aku mulai
memasukan jari-jariku ke dalam ass hole Om Diemaz. Dia mengerang
kesakitan, tiba-tiba Zulfikar naik keatas setelah melepas kontolku. Kini
dia sedang bercumbu dengan Om Diemaz. Mulut mereka saling beradu,
tangan mereka saling memelintir putting masing-masing. Lalu Om Diemaz
menyuruhku memasukan kontolku kedalam ass holenya.
Lubang Om Diemaz aku ludahi beberapa kali,
setelah itu kontolku yang sudah mengeras aku arahkan ke bibir ass
holenya. Lalu BLESSSSSSSSSSSSSS Kontolku pelan-pelan merojok dalam ass
hole Om Diemaz yang sudah longgar. Sementara itu, aku dengar aauuuuman
Om Diemaz yang sedang berciuman bibir dengan Zulfikar. Aku mulai maju
mundur menggerakan kontolku, Om Diemaz yang tadinya kesakitan, mulai
mengerang keenakan. Bahkan dia sudah menggeliat kekanan dan kekiri
menikmati goyangan kontolku. Zulfikar mulai turun ke bawah, dia menuju
putting Om Diemaz, dia menggigit dan juga menghisap putting Om Diemaz.
Om Diemaz teriak kesakitan karena Zulfikar menggigit dengan keras, dia
juga meremas-remas buah dada Om Diemaz yang tak kalah besar dgn Julia
peres itu. Hehehheehhe
Zulfikar memintaku untuk menghentikan
aksiku, dia pengen gentian ngefuck Om Diemaz. Akupun mencabut kontolku
dari lobang yang hangat itu. Lalu tanpa basa-basi Zulfikar langsung
memasukan kontolnya dengan kasar, dia langsung BLEP.. BLEP BLEPPP
Kontolnya langsung menusuk-nusuk Om Diemaz. Om Diemaz teriak kesakitan,
namun Zulfikar tak mau menghentikan aksinya. Aku yang melihat badan
putih dan atletis Zulfikar yang bermandikan keringat langsung aku seka
dengan lidahku, aku menjilati dadanya dan juga menghisap putingnya, dia
mengerang keenakan. Aku suruh dia menaikan kedua tangannya agar aku bias
melihat kedua ketiaknya. Ketiaknya yang putih dan berbulu lebatpun tak
luput dari lidahku. Aku jilati bulu-bulunya. Dia kegelian. Sepertinya
dia sudah capek, dia mencabut kontolnya dan tiduran telentang. Dia
meminta Om Diemaz untuk menduduki kontolnya.
Om Diemazpun langsung menduduki kontol
Zulfikar, blesssssssssssssssssss sepertinya lobang Om Diemaz sudah
longgar, dia memasukannya tanpa kendala. Lalu Om Diemaz menaik turunkan
pantatnya, sementara Zulfikar juga mengikutinya menaik turunkan
kontolnya. Zulfikar bener-bener sexy, kedua tangannya diletakkan
dibelakang kepalanya sebagai bantal. Ketiaknya yang basah sangat membuat
kontolku memberontak dan bangun. Tiba-tiba Om Diemaz mendahului ku, dia
tiduran diatas dada Zulfikar dengan kontol Zulfikar masih menancap
dipantatnya. Zulfikar menggerak2kan kontolnya masuk dalam ass hole.
Sementara itu Om Diemaz menghisap pentil Zulfikar yang sexy, kedua
tangannya mengelus-elus bulu ketek Zulfikar. Adegan itu tak berlangsung
lama karena aku meminta Diemaz untuk mengemut kontolku. Om Diemaz
kembali duduk, aku berdiri disampingnya, kontolku aku arahkan ke mulut
Om Diemaz. Dia kegirangan menerima kontolku yang sedang tegang. Dia
melumat abis kontolku, aku yang berdiri dan berkacak pinggang semakin
horny melihat Zulfikar yang bergerak-gerak ngefuck Om Diemaz yang
mulutnya aku jejali kontol.
Setelah itu, Zulfikar tiba-tiba berhenti
menaik turunkan kontolnya. Om Diemaz, dimasukin dua kontol sekaligus mau
gak? kata Zulfikar pada Diemaz. Wowboleh juga. Tapi pelan-pelan yah.
Zulfikar langsung mencabut kontolnya, aku disuruh tiduran telentang,
lalu Om Diemaz menduduki kontolku dengan posisi menghadap ke aku. Lalu
Zulfikar memasukan kontolnya yang panjang itu dari belakang. Awalnya Om
Diemaz merasa kesakitan dan mencengkeram lenganku, pelan-pelan aku
rasakan desakan dari kontol Zulfikar. Akhirnya kontol kami berdua berada
didalam ass hole Om Diemaz. Pelan-pelan aku dan Zulfikar mulai
menggerakan kontol kami, memang ngefuck satu lubang dengan dua kontol
seperti ini tidak bisa leluasa seperti pas ngefuck sendiri, tapi
lama-lama mudah juga. Aku yang berhadapan dengan Om Diemaz berciuman
bibir, aku lumat bibir Om Diemaz yang sedang mengerang dan melenguh
lenguh. Entah keenakan ataukah sedang menahan dua batang kontol di
lubangnya.
Sementara itu Zulfikar dari belakang lebih
leluasa maju mundurin kontolnya. Sementara itu tangannya tak
henti-hentinya memelintir putting Om Diemaz.
Tiba-tiba wajah Zulfikar tambah garang,
dia mulai dengan kasar menyerodok pantat Om Diemaz dan tiba-tiba
ARGHHHHHHHHHHHH AKU MAU KELUAR. OUHHHHHHHHHH. OUHHHHHHH..
Aku bilang, tunggu dulu. Kita keluar
bareng bareng. Tapi Zulfikar bilang, dia dah tidak kuasa lagi menahan
dorongan spermanya yang akan muncrat. Dengan terus memaju mundurkan
kontolnya dengan keras dan dalam, hingga kontolkupun tergesek kontolnya.
Rasa panas kontolku bergesekan dengan kontol Zulfikar. Akhirnya tubuh
Zulfikar bergetar getar dan kontolnya dibenamkan lebih dalam.
CROTTTTTTTTTTTTT. CROTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT aku merasakan sperma
Zulfikar meleleh di dalam ass hole Om Diemaz, kontolku bisa merasakan
hangatnya sperma Zulfikar.
Aku semakin tambah horny, lidah Om Diemaz
yang ada dalam mulutku aku gigit dan kulum, sementara itu, tanganku
menepuk-nepuk pantat Om Diemaz, kontolku makin menderu merojok dalam ass
hole Om Diemaz. Dan CROTTTTTTTTTTTTTTTT. CREEEEEEEETTTTTTTTTTT.
CRETTTTTTTTTTTT. Spermaku juga keluar cukup banyak sekali dalam ass hole
Om Diemaz. Akupun langsung lunglai karena tenagaku habis untuk
mengeluarkan cairan spermaku, seperti Zulfikar yang lemas dipunggung Om
Diemaz. Lalu Om Diemazpun melepas ciumanku, dia meminta Zulfikar yang
dari belakang memelintir putingnya, sementara tanganku disuruh mengocok
kontolnya. Om Diemaz mendesah seperti bintang film panas yang
mendongak-dongak keatas.
Lalu tiba-tiba CROTTTTTTTTTTTTT.
CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTT. kontol Om Diemaz memuntahkan sperma di atas
perut dan juga dadaku, dia lalu lunglai memeluk aku. Kita bertiga
bener-bener lemes dan saling berpelukan.
Setelah beberapa saat, Zulfikar mencabut
kontolnya dari lubang ass hole Om Diemaz,lalu dia berjalan menuju kamar
mandi. Lalu Om Diemazpun mencabut ass holenya dari kontolku dan
mengikuti Zulfikar dari belakang. Kemudian aku juga ikut ke kamar mandi
untuk membersihkan diri. Permainan dengan 2 pria dewasa tadi benar-benar
gila.
Rasanya aku ingin nambah sekali lagi, tapi
aku malu memintanya. Setelah mandi bersama, akhirnya Zulfikar pulang.
Aku diminta Om Diemaz untuk tetap tinggal menemani dia. Lalu kami tidur,
saat pagi bangun. Aku mengulangi sekali lagi bercinta dengan Om Diemaz.
Aku menikmati betapa legitnya ass hole-nya, aku fuck dia. Lama aku
ngefuck ass hole Om Diemaz. Gaya ayam panggang, dengan kedua kakinya
diangkat ke pundakku, membuat aku leluasa menyodomi lubang ass hole Om
Diemaz. Puas dengan gaya itu, aku menyuruh Om Diemaz menungging dan
pantatnya agak dinaikkan ke atas, sementara kepalanya menyentuh tempat
tidur.
Dengan gaya itu, aku leluasa memasukkan
kontolku hingga semua batang kontolku masuk ambles ke dalam lubang ass
hole Om Diemaz. Sesekali aku tepuk tepuk pantat Om Diemaz agar lubangnya
bereaksi dan agak seret mencengkeram batang kontolku. Lalu karena
dorongan pantatu waktu menyodomi, membuat Om Diemaz tertelungkup dan
tubuhnya tiduran di kasur. Dengan posisi itu, batang kontolku terasa
semakin dijepit kedua pantat Om Diemaz. Untungnya panjang kontolku
cukup, sehingga saat aku menggerakkan kontolku tidak mudah tercabut dari
lubang ass hole Om Diemaz. Lalu setelah puas dengan gaya menyodomi dari
belakang, aku menyuruh Om Diemaz berdiri, dan menduduki kontolku. Aku
hanya diam pasrah, sementara Om Diemaz bergoyang goyang bagaikan cowboy
yang sednag menaiki kuda liar.
Agak lama dengan posisi duduk seperti itu,
lalu aku ingin mengakhiri persetubuhan kali ini dnegan gaya favoritku,
gaya ayam panggang. Aku angkat kedua kaki Om Diemaz dan aku rapatkan
kakinya saat kontolku menusuk nusuk pantatnya. Akupun tak kuasa menahan
desakan spermaku yang akan muncrat. Aku bilang ke Om Diemaz akan keluar
dan ga tahan lagi. Om Diemazpun ikutan menggoyang goyang pantatnya dan
dia meminta agar kalau mau keluar, kontolku dicabut dan diarahkan ke
mulutnya. Dia ingin spermaku di keluarkan di mulutnya. Saat ejakulasi
itu datang, aku mencabut kontolku dari pantat Om Diemaz dan segera
mengarahkan ke depan mulutnya. Ada beberapa semburan yang mengarah tepat
ke dalam mulut dan lidah Om Diemaz.
Beberapa semburan spermaku aku lihat agak
kental. Dia menelannya sampai abis. Bahkan tetesan spermaku di pinggiran
bibirnyapun dia sapu dengan lidahnya, dan dia telan dengan penuh
nikmat. Aku benar-benar jatuh cinta dengan Om Diemaz. PUAS…
Tags:
Cerita Gay
Leave a comment