Aku seorang mahasiswa yang nyambi ikutan lomba-lomba model. Beberapa
lomba kuikuti, namun seringnya hanya kekalahan yang kudapat. Mungkin
belum beruntung, begitu hiburku. Bahkan di lomba fashion terakhir, di
ruang ganti HP ku hilang. Sungguh sial!! Udah kalah, HP malah amblas
diembat maling.
Akhirnya setelah mendapat masukan dari beberapa teman yang menyarankan aku ikut agency model, sekalian h kemampuan modelnya juga sekalian mencari tambahan uang. Kata temenku, meskipun kita menjadi anggota agency, jika ada job dan show, maka kita juga akan dibayar. Hitung hitung, biaya hidup sebagai anak kost bisa diperingan. Akhirnya, aku mencari-cari informasi tentang agensi model yang ada di Kota Malang ini. Dengan berbekal beberapa nomor telpon yang kudapatkan, akhirnya aku memberanikan diri telpon beberapa agency tersebut. Akhirnya jatuhlah pilihanku pada agency “Muda Bergaya” yang jaranya tidak terlalu jauh dengan daerah tempat kost-ku. Dengan naik taksi au berusaha mencari alamat yang diberikan saah satu staf agency tersebut. Aku sengaja tidak naik angkot, demi menjaga gengsiku. Namun ternyata lokasi agency tersebut tidak berada di pinggir jalan raya. Jadi sia-sialah au naik taksi sampai habis banyak tadi.
Setelah memencet bel pagar, ada dua cowok yang bertanya dan kujawab kalau akau sedang mencari info tentang agency model. Setelah dibukakan pagar, aku dipersilahkan masuk dan nampak olehku ruang sanggar tempat latihan agency tersebut.
Setelah menunggu beberap lama, lalu keluarlah seorang cowok yang lumayan tinggi, berkulit putih dan berambut agak panjang. Belakangan kukenali namanya Darmawan, asisten pimpinan agency. Dia mempersilahkan aku duduk di depan meja, sambil menanyai maksud kedatanganku.
“Namanya siapa Mas..?” katanya.angan yang tadi
“Sony, Mas..” kataku sambil melihat wajahnya yang ayu.
“Boleh lihat kartu identitasnya Mas..?” katanya lagi.
“Ini Mas..” kataku sambil menyerahkan KTP.
Lalu setelah melihat KTPku, dia menyalakan komputer untuk ngeprint form pendaftaran. Saat komputer itu menyala, nampak wallpaper omputer itu sosok tubuh atletis nan macho dengan pose yang sangat artistik. Lalu setelah form pendaftaran diprint, dia menyerahkan padaku. Aku mengisinya dan menanda tangani form terseut.
Selanjutnya, aku disuruh masuk ke ruang sebelah, ternyata ruang sanggar yang lebih luas dibandingkan ruangan yang tadi. Lalu muncullah Hanggoro, pemilik modelling tersebut. Lalu dia memperkenalkan diri, dan sekilas mengapati posturku. Setelah berbasa basi sebentar tentang jadwal dan peraturan agency akhirnya aku pamit pulang.
Keesokan harinya, sesuai jadwal aku datang ke sanggar agency tersebut. Tetapi rupanya aku salah membaca tanggal, karena yang betul adalah mash minggu depan jadwal untuk pemula sepertiku ini. Akhirnya aku ditemui Darmawan sang asisten. “Karena kamu terlanjur kesini, mending kamu ke ruang audiens. Mas jalan aja lurus, terus belok kanan.., nach disitu Mas masuk aja ya..!” katanya. Lalu aku pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh asisten tersebut itu.
Lalu nampak olehku Darmawan melambaikan tangan, dan langsung saja aku masuk ke ruangan audiens itu. Disitu ada 2 cowok tanggung, dengan baju 3/4. Satunya berambut cepak, sedang satunya berambut mohawk. Ruangan itu penuh dengan kain penutup yang menjuntai panjang. Sekilas aku nampak peralatan audio yang menggantung serta payung untuk kebutuhan foto studio. Mungkin ruangan ini ruang pemotretan, pikirku saat itu.
“Mas Sony ya..? Aduh gantengnya. Sudah pernah jadi model sebelumnya..?” katanya.
“Belum pernah Mas.. Saya baru aja datang dari Manado..” kataku lugu.
“Ooo.. sekarang coba buka baju dan celananya Mas ya..?” katanya.
“Lho kok pake buka baju segala sih Mas..? Emangnya ini mau diapain..?” kataku.
“Mas mau jadi model nggak..? Kalau mau jadi model, ya harus nurut..! Ya.., ayo cepet gih buka bajunya.. sini biar kami bantu.” katanya sambil terus menuju ke arahku untuk melepaskan bajuku, sementara temannya yang satunya melepaskan celana panjangku.
Lalu sekarang aku cuma memakai celana dalam saja. Aku sudah setengah telanjang di depan mereka berdua. Gundukan batang kejantananku di balik celana dalamku terpampang dengan jelas di depan mereka.
“Wow, besar juga ya kontol Mas. Mas Sony udah pernah ngeseks sebelumnya..?” tanyanya ketika melihat gundukan senjata kemaluanku di balik celana dalamku.
Lho..lho…apa apaan ini, kataku dalam hati. “Belum pernah Mas.. Emangnya kenapa sih Mas kok nanya yang gituan..?” kataku sambil memandang mereka yang kelihatannya tertarik dengan batang kejantananku yang lumayan besar.
“Begini Mas, kami mencari beberapa model yang masih ‘hijau’ pengalamannya, untuk event kami”
“Apa hubungannya Mas jadi model sama pengalaman.. Khan justru lebih banyak pengalamannya maka semakin bagus nantinya..” kataku.
“Kami hanya mencari cowok yang memiliki potensi”kata cowok yang berambut cepak.
Lalu dia mendekatiku dan seolah mengukur tinggiku. Lalu tangannya memijit otot lengaku dan meremas bagian gundukan kontolku. Oups…nih orang kurang ajar banget, kataku dalam hati. “Aku ada job mahal, kamu mau ga bermain di proyek film kami”tawarnya. Kalau mau, ini kamu terima cek untuk fee nya. Sambil menyodorkan cek bank dengan tertera nominal uang. Aku yang memang sedang butuh uang untuk membeli HP, langsung tertarik. Karena dua minggu tidak pegang HP rasanya seperti orang gila. “OK.. sebelum job dijalani, saya mau ngetest punya Mas.. ok..?” katanya sambil mendekatiku.
Dia memeluk tubuhku, menciumiku dan meraba-raba tubuhku. Dalam hati aku bergumam, gak mungkin aku bisa terangsang oleh rabaan sesama pria, karena aku bukan homo!!!. Sementara cowok yang satunya sudah melepas celana ¾-nya, dan nampak olehku betis dan pahanya yang penuh ditumbuhi bulu-bulu. Dada dan perutnya juga peuh dengan bulu. Woww…aku yang tadi bersumpah tidak akan terangsang, ternyata batang kejantananku menegang dan bertambah besar gundukannya di celana dalamku. Cowok yang satunya mendekat dalam keadaan setengah bugil, dan menggoyangkan tubuhnya sambil menempelkan pantatnya ke gundukan batang kejantananku. Ohh…kenapa batang kejantananku bertambah keras saja mendapatkan perlakuan seperti itu. Aku merasa aneh dengan orientasi seksualku sekarang ini.
“Mas Son, CD-nya dibuka ya..? Kasihan yang di dalam pengen ketemu temennya..” katanya sambil dipelorotkannya celana dalamku.
Seketika itu juga batang kejantananku berdiri dengan kokohnya bagaikan “Pedang Nagapuspa”.
“Aduh Mas.., kontolnya besar sekali.. eehhmm..” katanya lagi sambil mengurut batang kemaluanku.
Akhirnya aku hanya bisa pasrah, dia terus dengan lembutnya mempermainkan kemaluanku. Lalu aku disuruh tidur telentang. Sementara aku tidur di lantai yang dingin, Mas itu dengan agresifnya terus mengulum batang kemaluanku.
Sementara itu cowok yang satunya yang baru saja selesai membuka pakaiannya, langsung saja mengangkangkan kakinya di atas wajahku. Kemaluannya yang teracung keras dan dikelilingi bulu lebat itu ditempelkannya di wajahku, lalu digeser-geserkan dengan irama lembut.
Lalu.., “Jilatin dong Mas Son.. eehhmm..” katanya memelas.
Akhirnya kudekatkan juga kepalaku ke batang kemaluannya. Tercium bau khas selangkangan bercampur keringat cowok. Lalu kujulurkan lidahku menjilati kemaluannya yang sudah bengkak itu. Dia mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat. Kulihat dia meremas remas dadanya dan memuntir-muntir sendiri puting susunya.
“Oh.. yess.., jilat terus Mas.., ohh.. yess..!” katanya sambil tangannya diangkat sebelah, sempat terlihat olehku bulu ketiaknya yang lebat sekali.
Cowok berambut cepak ini sungguh maniak sekali.
Beberapa saat kemudian dia meronta dengan kuat, “Aaahh.. ohh.. yess.. aargghh..,” lalu dia menjepit kepalaku dengan pahanya, lalu menekan tubuhnya ke bawah agar kepalaku menempel lebih kuat lagi ke batang kontolnya. Aku jadi susah bernafas dibuatnya. Dia tambah mengerang, sementara cowok yang satunya masih terus mengulum batang kejantananku yang tambah mengeras.
“Lagi Mas.. arghh.. sshh.. yah.. yah.. lagi.. oohh..” makin menggila lagi dia ketika aku mencoba mengulum ujung kontolnya dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut.
Aku memasukkan lidahku ke lubang keluar kecing di ujung kemaluannya. Ada cairan putih pertanda kontol itu terangsang berat mengalir dan menetes, sehigga dengan jilatan lidahku batang kontol itu benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutku dengan kuat, dan menggerakkan badannya naik turun dengan cepat dan kasar. Lalu dia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasakan cairan precum pertanda terangsang semakin banyak mengalir keluar dari kontolnya. Kujilati semuanya. Rasa asin kurasakan.
“Ohh.. God.. Bener-bener hebat kamu Mas Son.. ahh.. ena banget kulumanmu.. shitt..!” dia rebahan di sampingku.
Aku hanya tersenyum, lalu cowok berambut mohawk yang tadi mengulum batang kejantananku kini mulai mengangkangkan kakinya di atas senjataku. Dan, “Bless..” dimasukkannya batangku pada lubang anusnya yang hangat.
Dia pun mulai menggoyangkan tubuhnya perlahan-lahan. Pertama dengan gerakan naik turun, lalu disusul dengan gerakan memutar. Wah.., cowok yang satu ini begitu bernafsu sekali. Lubang anusnya memang kurasakan masih sangat sempit, makanya dia juga hanya berani gerak perlahan-lahan tetapi teratur.
Dengan posisinya itu, cowok berambut mohawk itu terlihat sangat seksi, kontolnya tergantung sangat menantang bergetar getar mengikuti gerakannya. Aku dengan posisi setengah duduk berusaha untuk menghisap dan menjilati tetek dadanya. Dia mengerang dan gerakannya bertambah cepat, jariku berusaha meraih batang kontol yang tergantung dan berguncang guncang itu. Sementara itu cowok yang berambut cepa, bangkit dan berjongkok di depanku sehingga kontolnya tepat di mukaku. Sambil kujilati batang kontol itu, dan kuraba-raba perut dan skrotumnya. Sesekali jari-jariku menjelajahi bongkahan pantatnya dan berusaha enusuk ke lubang anusnya yang saat ini menganga karena posisinya yang sedang berjongkok. Dengan mudah aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang pantatnya. Cairan liur dan ludah dari kulumanku pada penisnya menetes membasahi lubang pantatnya. Jari tanganku juga kulumuri dengan ludah dan liur itu sehingga kini terasa sangat licin. Aku mempermainkan jariku mengikuti irama turun naik badannya, dia terlihat menikmati sambil melempar kepalanya ke belakang.
Dia kemudian mengerang, “Ooocchh.. aachh.. yess..!”
Aku mencoba memasukkan jari kedua ke dalam lubang pantatnya, dan berhasil dengan mudah, lubangnya basah dan mulai relaks menerima benda asing. Dengan dua jari memasuki lubang pantatnya, dan batang kejantanannya yang kujilati dan kuhisap-hisap, dia setengah berteriak bilang, “Mas Son.., aku mau keluar.., ohh.. yess..!”
Dia berhenti naik turun dan menekan pantatnya keras-keras ke pangkal batangku. akibatnya mulutku penuh sesak oleh batang kontol berwarna coklat muda itu. Tidak lama kemudian, terasa batang kemaluannya berdenyut denyut seolah ada yang ingin melesak. Dia mengerang dengan keras sambil memelukku dengan kuat. Reaksi dari itu, terjadi pijitan yang keras pada lubang anusnya pada batang kontolku. Dinding anusnya seolah berkontraksi meremas-remas batang kontolku. Sesaat aku tidak dapat menahan diri dan bilang ke dia kalau aku juga akan keluar.
“Please.., give it to me, I want to feel it inside me..” katanya menjawab desahanku tadi.
Semprotan spermaku terasa sangat kuat dan banyak sekali di lubang pantat cowok berambut mohawk. Semprotan dengan pijitan dinding anus yang terasa hangat dan berkedut-kedut. Dan bersamaan dengan semprotan spermaku itu, dia bilang, “Aku juga mau keluar Mas Son.., oocchh.. it so goodd..”
Pantatnya ditekan keras-keras ke bawah, seakan-akan batang kejantananku kurang dalam memasuki liang anusnya.. Terasa batang kemaluanku di dalam dibatasi oleh dinding anusnya yang terus berkedut kedut. Dengan tetap memeluk tubuhku, dia mengoyang goyangkan pantatnya. Sementara tangaku dipaksa memeluk tubuhnya. Aku rasakan ada gesekan diperutku, ternyata batang kontolnya yang tegang dan mengeras itu mengesek-gesek dan terjepit diantara pelukan dua tubuh. Lalu aku rasakan kontol yang terjepit perutku itu berkedut kedut dan akhirnya menyemprotkan cairan hangat yang membasahi perutku. Wow…tanpa diapa-apain, kontolnya ternyata bisa mencapai klimaks juga. Lalu kami rebah bersamaan ke tranjang dengan kaki cowok mohawk ini masih tetap melingkar di pinggangku dan penisku tetap berada di dalam lubang anusnya.
Wajah, mata, dahi, hidung, pokoknya seluruhnya habis diciumi oleh cowok berambut mohawk itu sambil berkata, “Terima kasih Mas.. Mas Sony memang perkasa.”
Melihat aku sudah selesai dengan temannya yang sudah lemas itu, cowok berambut jabrik mulai beraksi. Setelah selesai membersihkan batang kejantananku, cowok ini langsung menjilat batang kemaluanku lagi. Dengan tetap bersemangat, batang penisku dihisap dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Batang kemaluanku yang baru menyemprotkan sperma itu nampak masih lemas. Namun dengan kuluman dan pijatan lidah cowok berambut cepak ini, perlahan gairahku muncul lagi. Rasa geli pada batang kontolku begitu hebat dan aku paksakan agar kontolku kembali mengeras dalam sekejap. Aku lesakkan batang kontolku hingga mulut pria berambut cepak ini penuh dengan kontolku. Rupanya cara ini ampuh, karena dengan cepat batang kejantanku menjadi keras lagi, dan dia berkata, “Mas Son, please fuck me from behind.”
Dia terus membelakangiku, dan pantatnya terlihat merekah dan telah siap untuk aku sodomi. Sebelum aku memasukkan batang kemaluanku, kujilat dulu pantatnya agar ludahku keluar sehingga jariku bisa kulumuri dan bisa masuk ke lubang anusnya. Kedua jariku kutekan dalam-dalam ke lubang pantatnya sambil kugoyang-goyangkan di dalamnya agar dia sedikit rileks.
Dari ujung penisku terlihat cairan menetes dari lubangnya. Campuran sperma dan precum pertanda kontolku memang sedang terangsang hebat lagi. Kuarahkan penisku ke lubang anusnya, dan menekan ke dalam dengan perlahan sambil merasakan gesekan daging kami berdua. Suara becek terdengar dari penisku dan lubang anusnya. Dan cukup lama aku memompanya dengan posisi ini. Dia kemudian berdiri dan bersandar ke dinding sambil membuka pahanya lebar-lebar. Satu dari kakinya diangkat ke atas, dari bawah lubang pantatnya terlihat agak merah dan basah.
“Ayo Mas.., masukkan kontolnya.. please now.” katanya sudah tidak sabaran.
Aku dengan senang hati berdiri dan memasukkan penisku ke lubang anusnya. Dengan posisi ini aku bergerak memasuk-keluarkan penisku dengan hentakan hentakan penuh. Hentakan yang melesakkan seluruh batang kontolku menghunjam lubang anusnya tanpa hambatan. Kulihat cowok berambut cepak ini begitu menikmat tiap hentakan sodokan kontolku. Setiaphentakan kontolku, diiringi desisan dan erangan kenikmatan dari bibirnya.
Sambil memeluk tubuhnya dari belakang, aku berkata, “Mas aku mau dikeluarin lagi, kita bisa keluar bersama-sama Mas.. ohh.. yess..!”
Lubang anusnya serasa diperkecil dan efeknya memijati penisku. Lalu kuperkeras sodokan dan hentakan kontolku menghajar lubang anusnya. Kurasakan rasa hangat diujung kontolku, mungkin mengenai dinding usus cowok ini. Lalu kutarik kontolku setengah, kuambleskan seluruhnya. Lalu kutarik sampai lepas, dan kumasukkan dengan sekejab Bless..blesss…kontolku terus memompa dan menghunjami lubang anusnya. Lalu ketika ritme sodokan itu semakin sering dan kontolku terasa panas, rasanya aku akan mencapai klimaks. Lalu kubilang padanya agar secara bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan itu. Sungguh aku masih dapat juga keluar lagi, walaupun tadi sudah keluar. Dan yang kali ini sama enaknya, karena semprotannya lebih keras namun spermanya lebih encer. Kucabut batang kontolku dari anusnya, dan kusemprotkan cairan spermaku pada semprotan yang kesekian di luar anusnya. Namun cowok berambut cepak ini berbalik arah dan menyambut seprotan spermaku ke mulutnya, sambil tangannya sibuk mengocok kontolnya sendiri hingga cair sperma itu muncrat membasahi lantai dan perutnya. Aku merasa sangat lemas, karena dalam waktu singkat keluar 2 kali dalam satu ronde.
Lalu kulihat pria berambut mohawk berdiri dan keluar ruangan lalu mematikan kamera dari balik jendela kaca. Ups…rupanya adegan tadi direkam untuk video porno.
Akhirnya setelah mendapat masukan dari beberapa teman yang menyarankan aku ikut agency model, sekalian h kemampuan modelnya juga sekalian mencari tambahan uang. Kata temenku, meskipun kita menjadi anggota agency, jika ada job dan show, maka kita juga akan dibayar. Hitung hitung, biaya hidup sebagai anak kost bisa diperingan. Akhirnya, aku mencari-cari informasi tentang agensi model yang ada di Kota Malang ini. Dengan berbekal beberapa nomor telpon yang kudapatkan, akhirnya aku memberanikan diri telpon beberapa agency tersebut. Akhirnya jatuhlah pilihanku pada agency “Muda Bergaya” yang jaranya tidak terlalu jauh dengan daerah tempat kost-ku. Dengan naik taksi au berusaha mencari alamat yang diberikan saah satu staf agency tersebut. Aku sengaja tidak naik angkot, demi menjaga gengsiku. Namun ternyata lokasi agency tersebut tidak berada di pinggir jalan raya. Jadi sia-sialah au naik taksi sampai habis banyak tadi.
Setelah memencet bel pagar, ada dua cowok yang bertanya dan kujawab kalau akau sedang mencari info tentang agency model. Setelah dibukakan pagar, aku dipersilahkan masuk dan nampak olehku ruang sanggar tempat latihan agency tersebut.
Setelah menunggu beberap lama, lalu keluarlah seorang cowok yang lumayan tinggi, berkulit putih dan berambut agak panjang. Belakangan kukenali namanya Darmawan, asisten pimpinan agency. Dia mempersilahkan aku duduk di depan meja, sambil menanyai maksud kedatanganku.
“Namanya siapa Mas..?” katanya.angan yang tadi
“Sony, Mas..” kataku sambil melihat wajahnya yang ayu.
“Boleh lihat kartu identitasnya Mas..?” katanya lagi.
“Ini Mas..” kataku sambil menyerahkan KTP.
Lalu setelah melihat KTPku, dia menyalakan komputer untuk ngeprint form pendaftaran. Saat komputer itu menyala, nampak wallpaper omputer itu sosok tubuh atletis nan macho dengan pose yang sangat artistik. Lalu setelah form pendaftaran diprint, dia menyerahkan padaku. Aku mengisinya dan menanda tangani form terseut.
Selanjutnya, aku disuruh masuk ke ruang sebelah, ternyata ruang sanggar yang lebih luas dibandingkan ruangan yang tadi. Lalu muncullah Hanggoro, pemilik modelling tersebut. Lalu dia memperkenalkan diri, dan sekilas mengapati posturku. Setelah berbasa basi sebentar tentang jadwal dan peraturan agency akhirnya aku pamit pulang.
Keesokan harinya, sesuai jadwal aku datang ke sanggar agency tersebut. Tetapi rupanya aku salah membaca tanggal, karena yang betul adalah mash minggu depan jadwal untuk pemula sepertiku ini. Akhirnya aku ditemui Darmawan sang asisten. “Karena kamu terlanjur kesini, mending kamu ke ruang audiens. Mas jalan aja lurus, terus belok kanan.., nach disitu Mas masuk aja ya..!” katanya. Lalu aku pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh asisten tersebut itu.
Lalu nampak olehku Darmawan melambaikan tangan, dan langsung saja aku masuk ke ruangan audiens itu. Disitu ada 2 cowok tanggung, dengan baju 3/4. Satunya berambut cepak, sedang satunya berambut mohawk. Ruangan itu penuh dengan kain penutup yang menjuntai panjang. Sekilas aku nampak peralatan audio yang menggantung serta payung untuk kebutuhan foto studio. Mungkin ruangan ini ruang pemotretan, pikirku saat itu.
“Mas Sony ya..? Aduh gantengnya. Sudah pernah jadi model sebelumnya..?” katanya.
“Belum pernah Mas.. Saya baru aja datang dari Manado..” kataku lugu.
“Ooo.. sekarang coba buka baju dan celananya Mas ya..?” katanya.
“Lho kok pake buka baju segala sih Mas..? Emangnya ini mau diapain..?” kataku.
“Mas mau jadi model nggak..? Kalau mau jadi model, ya harus nurut..! Ya.., ayo cepet gih buka bajunya.. sini biar kami bantu.” katanya sambil terus menuju ke arahku untuk melepaskan bajuku, sementara temannya yang satunya melepaskan celana panjangku.
Lalu sekarang aku cuma memakai celana dalam saja. Aku sudah setengah telanjang di depan mereka berdua. Gundukan batang kejantananku di balik celana dalamku terpampang dengan jelas di depan mereka.
“Wow, besar juga ya kontol Mas. Mas Sony udah pernah ngeseks sebelumnya..?” tanyanya ketika melihat gundukan senjata kemaluanku di balik celana dalamku.
Lho..lho…apa apaan ini, kataku dalam hati. “Belum pernah Mas.. Emangnya kenapa sih Mas kok nanya yang gituan..?” kataku sambil memandang mereka yang kelihatannya tertarik dengan batang kejantananku yang lumayan besar.
“Begini Mas, kami mencari beberapa model yang masih ‘hijau’ pengalamannya, untuk event kami”
“Apa hubungannya Mas jadi model sama pengalaman.. Khan justru lebih banyak pengalamannya maka semakin bagus nantinya..” kataku.
“Kami hanya mencari cowok yang memiliki potensi”kata cowok yang berambut cepak.
Lalu dia mendekatiku dan seolah mengukur tinggiku. Lalu tangannya memijit otot lengaku dan meremas bagian gundukan kontolku. Oups…nih orang kurang ajar banget, kataku dalam hati. “Aku ada job mahal, kamu mau ga bermain di proyek film kami”tawarnya. Kalau mau, ini kamu terima cek untuk fee nya. Sambil menyodorkan cek bank dengan tertera nominal uang. Aku yang memang sedang butuh uang untuk membeli HP, langsung tertarik. Karena dua minggu tidak pegang HP rasanya seperti orang gila. “OK.. sebelum job dijalani, saya mau ngetest punya Mas.. ok..?” katanya sambil mendekatiku.
Dia memeluk tubuhku, menciumiku dan meraba-raba tubuhku. Dalam hati aku bergumam, gak mungkin aku bisa terangsang oleh rabaan sesama pria, karena aku bukan homo!!!. Sementara cowok yang satunya sudah melepas celana ¾-nya, dan nampak olehku betis dan pahanya yang penuh ditumbuhi bulu-bulu. Dada dan perutnya juga peuh dengan bulu. Woww…aku yang tadi bersumpah tidak akan terangsang, ternyata batang kejantananku menegang dan bertambah besar gundukannya di celana dalamku. Cowok yang satunya mendekat dalam keadaan setengah bugil, dan menggoyangkan tubuhnya sambil menempelkan pantatnya ke gundukan batang kejantananku. Ohh…kenapa batang kejantananku bertambah keras saja mendapatkan perlakuan seperti itu. Aku merasa aneh dengan orientasi seksualku sekarang ini.
“Mas Son, CD-nya dibuka ya..? Kasihan yang di dalam pengen ketemu temennya..” katanya sambil dipelorotkannya celana dalamku.
Seketika itu juga batang kejantananku berdiri dengan kokohnya bagaikan “Pedang Nagapuspa”.
“Aduh Mas.., kontolnya besar sekali.. eehhmm..” katanya lagi sambil mengurut batang kemaluanku.
Akhirnya aku hanya bisa pasrah, dia terus dengan lembutnya mempermainkan kemaluanku. Lalu aku disuruh tidur telentang. Sementara aku tidur di lantai yang dingin, Mas itu dengan agresifnya terus mengulum batang kemaluanku.
Sementara itu cowok yang satunya yang baru saja selesai membuka pakaiannya, langsung saja mengangkangkan kakinya di atas wajahku. Kemaluannya yang teracung keras dan dikelilingi bulu lebat itu ditempelkannya di wajahku, lalu digeser-geserkan dengan irama lembut.
Lalu.., “Jilatin dong Mas Son.. eehhmm..” katanya memelas.
Akhirnya kudekatkan juga kepalaku ke batang kemaluannya. Tercium bau khas selangkangan bercampur keringat cowok. Lalu kujulurkan lidahku menjilati kemaluannya yang sudah bengkak itu. Dia mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat. Kulihat dia meremas remas dadanya dan memuntir-muntir sendiri puting susunya.
“Oh.. yess.., jilat terus Mas.., ohh.. yess..!” katanya sambil tangannya diangkat sebelah, sempat terlihat olehku bulu ketiaknya yang lebat sekali.
Cowok berambut cepak ini sungguh maniak sekali.
Beberapa saat kemudian dia meronta dengan kuat, “Aaahh.. ohh.. yess.. aargghh..,” lalu dia menjepit kepalaku dengan pahanya, lalu menekan tubuhnya ke bawah agar kepalaku menempel lebih kuat lagi ke batang kontolnya. Aku jadi susah bernafas dibuatnya. Dia tambah mengerang, sementara cowok yang satunya masih terus mengulum batang kejantananku yang tambah mengeras.
“Lagi Mas.. arghh.. sshh.. yah.. yah.. lagi.. oohh..” makin menggila lagi dia ketika aku mencoba mengulum ujung kontolnya dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut.
Aku memasukkan lidahku ke lubang keluar kecing di ujung kemaluannya. Ada cairan putih pertanda kontol itu terangsang berat mengalir dan menetes, sehigga dengan jilatan lidahku batang kontol itu benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutku dengan kuat, dan menggerakkan badannya naik turun dengan cepat dan kasar. Lalu dia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasakan cairan precum pertanda terangsang semakin banyak mengalir keluar dari kontolnya. Kujilati semuanya. Rasa asin kurasakan.
“Ohh.. God.. Bener-bener hebat kamu Mas Son.. ahh.. ena banget kulumanmu.. shitt..!” dia rebahan di sampingku.
Aku hanya tersenyum, lalu cowok berambut mohawk yang tadi mengulum batang kejantananku kini mulai mengangkangkan kakinya di atas senjataku. Dan, “Bless..” dimasukkannya batangku pada lubang anusnya yang hangat.
Dia pun mulai menggoyangkan tubuhnya perlahan-lahan. Pertama dengan gerakan naik turun, lalu disusul dengan gerakan memutar. Wah.., cowok yang satu ini begitu bernafsu sekali. Lubang anusnya memang kurasakan masih sangat sempit, makanya dia juga hanya berani gerak perlahan-lahan tetapi teratur.
Dengan posisinya itu, cowok berambut mohawk itu terlihat sangat seksi, kontolnya tergantung sangat menantang bergetar getar mengikuti gerakannya. Aku dengan posisi setengah duduk berusaha untuk menghisap dan menjilati tetek dadanya. Dia mengerang dan gerakannya bertambah cepat, jariku berusaha meraih batang kontol yang tergantung dan berguncang guncang itu. Sementara itu cowok yang berambut cepa, bangkit dan berjongkok di depanku sehingga kontolnya tepat di mukaku. Sambil kujilati batang kontol itu, dan kuraba-raba perut dan skrotumnya. Sesekali jari-jariku menjelajahi bongkahan pantatnya dan berusaha enusuk ke lubang anusnya yang saat ini menganga karena posisinya yang sedang berjongkok. Dengan mudah aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang pantatnya. Cairan liur dan ludah dari kulumanku pada penisnya menetes membasahi lubang pantatnya. Jari tanganku juga kulumuri dengan ludah dan liur itu sehingga kini terasa sangat licin. Aku mempermainkan jariku mengikuti irama turun naik badannya, dia terlihat menikmati sambil melempar kepalanya ke belakang.
Dia kemudian mengerang, “Ooocchh.. aachh.. yess..!”
Aku mencoba memasukkan jari kedua ke dalam lubang pantatnya, dan berhasil dengan mudah, lubangnya basah dan mulai relaks menerima benda asing. Dengan dua jari memasuki lubang pantatnya, dan batang kejantanannya yang kujilati dan kuhisap-hisap, dia setengah berteriak bilang, “Mas Son.., aku mau keluar.., ohh.. yess..!”
Dia berhenti naik turun dan menekan pantatnya keras-keras ke pangkal batangku. akibatnya mulutku penuh sesak oleh batang kontol berwarna coklat muda itu. Tidak lama kemudian, terasa batang kemaluannya berdenyut denyut seolah ada yang ingin melesak. Dia mengerang dengan keras sambil memelukku dengan kuat. Reaksi dari itu, terjadi pijitan yang keras pada lubang anusnya pada batang kontolku. Dinding anusnya seolah berkontraksi meremas-remas batang kontolku. Sesaat aku tidak dapat menahan diri dan bilang ke dia kalau aku juga akan keluar.
“Please.., give it to me, I want to feel it inside me..” katanya menjawab desahanku tadi.
Semprotan spermaku terasa sangat kuat dan banyak sekali di lubang pantat cowok berambut mohawk. Semprotan dengan pijitan dinding anus yang terasa hangat dan berkedut-kedut. Dan bersamaan dengan semprotan spermaku itu, dia bilang, “Aku juga mau keluar Mas Son.., oocchh.. it so goodd..”
Pantatnya ditekan keras-keras ke bawah, seakan-akan batang kejantananku kurang dalam memasuki liang anusnya.. Terasa batang kemaluanku di dalam dibatasi oleh dinding anusnya yang terus berkedut kedut. Dengan tetap memeluk tubuhku, dia mengoyang goyangkan pantatnya. Sementara tangaku dipaksa memeluk tubuhnya. Aku rasakan ada gesekan diperutku, ternyata batang kontolnya yang tegang dan mengeras itu mengesek-gesek dan terjepit diantara pelukan dua tubuh. Lalu aku rasakan kontol yang terjepit perutku itu berkedut kedut dan akhirnya menyemprotkan cairan hangat yang membasahi perutku. Wow…tanpa diapa-apain, kontolnya ternyata bisa mencapai klimaks juga. Lalu kami rebah bersamaan ke tranjang dengan kaki cowok mohawk ini masih tetap melingkar di pinggangku dan penisku tetap berada di dalam lubang anusnya.
Wajah, mata, dahi, hidung, pokoknya seluruhnya habis diciumi oleh cowok berambut mohawk itu sambil berkata, “Terima kasih Mas.. Mas Sony memang perkasa.”
Melihat aku sudah selesai dengan temannya yang sudah lemas itu, cowok berambut jabrik mulai beraksi. Setelah selesai membersihkan batang kejantananku, cowok ini langsung menjilat batang kemaluanku lagi. Dengan tetap bersemangat, batang penisku dihisap dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Batang kemaluanku yang baru menyemprotkan sperma itu nampak masih lemas. Namun dengan kuluman dan pijatan lidah cowok berambut cepak ini, perlahan gairahku muncul lagi. Rasa geli pada batang kontolku begitu hebat dan aku paksakan agar kontolku kembali mengeras dalam sekejap. Aku lesakkan batang kontolku hingga mulut pria berambut cepak ini penuh dengan kontolku. Rupanya cara ini ampuh, karena dengan cepat batang kejantanku menjadi keras lagi, dan dia berkata, “Mas Son, please fuck me from behind.”
Dia terus membelakangiku, dan pantatnya terlihat merekah dan telah siap untuk aku sodomi. Sebelum aku memasukkan batang kemaluanku, kujilat dulu pantatnya agar ludahku keluar sehingga jariku bisa kulumuri dan bisa masuk ke lubang anusnya. Kedua jariku kutekan dalam-dalam ke lubang pantatnya sambil kugoyang-goyangkan di dalamnya agar dia sedikit rileks.
Dari ujung penisku terlihat cairan menetes dari lubangnya. Campuran sperma dan precum pertanda kontolku memang sedang terangsang hebat lagi. Kuarahkan penisku ke lubang anusnya, dan menekan ke dalam dengan perlahan sambil merasakan gesekan daging kami berdua. Suara becek terdengar dari penisku dan lubang anusnya. Dan cukup lama aku memompanya dengan posisi ini. Dia kemudian berdiri dan bersandar ke dinding sambil membuka pahanya lebar-lebar. Satu dari kakinya diangkat ke atas, dari bawah lubang pantatnya terlihat agak merah dan basah.
“Ayo Mas.., masukkan kontolnya.. please now.” katanya sudah tidak sabaran.
Aku dengan senang hati berdiri dan memasukkan penisku ke lubang anusnya. Dengan posisi ini aku bergerak memasuk-keluarkan penisku dengan hentakan hentakan penuh. Hentakan yang melesakkan seluruh batang kontolku menghunjam lubang anusnya tanpa hambatan. Kulihat cowok berambut cepak ini begitu menikmat tiap hentakan sodokan kontolku. Setiaphentakan kontolku, diiringi desisan dan erangan kenikmatan dari bibirnya.
Sambil memeluk tubuhnya dari belakang, aku berkata, “Mas aku mau dikeluarin lagi, kita bisa keluar bersama-sama Mas.. ohh.. yess..!”
Lubang anusnya serasa diperkecil dan efeknya memijati penisku. Lalu kuperkeras sodokan dan hentakan kontolku menghajar lubang anusnya. Kurasakan rasa hangat diujung kontolku, mungkin mengenai dinding usus cowok ini. Lalu kutarik kontolku setengah, kuambleskan seluruhnya. Lalu kutarik sampai lepas, dan kumasukkan dengan sekejab Bless..blesss…kontolku terus memompa dan menghunjami lubang anusnya. Lalu ketika ritme sodokan itu semakin sering dan kontolku terasa panas, rasanya aku akan mencapai klimaks. Lalu kubilang padanya agar secara bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan itu. Sungguh aku masih dapat juga keluar lagi, walaupun tadi sudah keluar. Dan yang kali ini sama enaknya, karena semprotannya lebih keras namun spermanya lebih encer. Kucabut batang kontolku dari anusnya, dan kusemprotkan cairan spermaku pada semprotan yang kesekian di luar anusnya. Namun cowok berambut cepak ini berbalik arah dan menyambut seprotan spermaku ke mulutnya, sambil tangannya sibuk mengocok kontolnya sendiri hingga cair sperma itu muncrat membasahi lantai dan perutnya. Aku merasa sangat lemas, karena dalam waktu singkat keluar 2 kali dalam satu ronde.
Lalu kulihat pria berambut mohawk berdiri dan keluar ruangan lalu mematikan kamera dari balik jendela kaca. Ups…rupanya adegan tadi direkam untuk video porno.
Tags:
Cerita Gay
Leave a comment