Donny…..cowok yang aku kagumi akan kehebatannya diatas ranjang, sungguh
aku tidak bisa melupakannya, aku kenal dia waktu kakakku mengajak makan
bareng disuatu acara disebuah café, kebetulan dia teman kakakku, waktu
itu aku curi2 pandang dengannya, anehnya dia juga melirik aku dengan
matanya yang nakal, wajahnya yang kalem dan ganteng dengan tubuhnya yang
tinggi dan gempal membuat aku berdegub-degub, hingga akhirnya diam2 dia
mengedipkan matanya seakan memberi isyarat kalo dia suka padaku,
jantungku semakin berdetak kencang, sepertinya dia tahu kalau aku terus
memandanginya, aku semakin tegang ketika melihat dia akhirnya
menghampiriku, lalu dengan suaranya yang berat dia menyapaku,
“Hai..” kujawab dengan rasa malu “hai juga..” , dia langsung menatapku dengan tajam, “kamu suka ini ? “ sambil meremas-remas selangkangannya, Donny menatapku dengan nakal, aku langsung menganggug lugu “ Iya….. kamu ganteng”, “gua Donny, lucu juga kamu, hmmm lu punya tempat buat ml ?” aku kebingungan, gila dia langsung ketujuan tanpa basa basi, “hmmmm ada sih dirumah, kalo mau malam ini, soalnya lagi ngga ada orang” jawabku, “ok, boleh…. Yuk sekarang, gua udah ngaceng nih” sambil merangkulku dipunggung dia menarikku dengan cepat, jantungku semakin berdetak kencang, dia memboncengku di motornya yang besar, kupeluk dia dari belakang, sepertinya Donny suka dengan perlakuanku, dia menarik lenganku agar aku lebih kencang memeluknya, tanganku mulai jahil selama dalam perjalanan ke rumahku, kuselipkan tanganku yang memeluk dibagian pinggangnya ke balik bajunya, ternyata Donny tidak pakai kaos daleman sehingga dengan mudahnya aku meraba bagian perutnya yang ternyata……ohhh aku ngga mengira perutnya itu ditumbuhi bulu-bulu yang kasar dan lebat……aku jadi ngaceng…kuusap-usap terus perutnya kemainkan bulu2nya, “Suka ya….”
“Iya don, bulunya banyak bener” jawabku, Donny semakin mempercepat motornya agar segera sampai ke rumahku, dan akhirnya tiba juga dirumahku yang sepi, sekitarnya jam 9 malam aku tiba bersama donny, aku langsung menariknya ke kamarku, sesampainya dikamarku, Donny langsung menutup pintu kamar dan dia memelukku erat sekali, diciuminya bibirku, bukan hanya dicium saja tetapi mulutnya bagai hendak menelan bibirku, lidahnya langsung keluar masuk mulutku dan aku ngga bisa menolaknya, dorongan lidahnya begitu kuat, akupun langsung mengisap lidahnya yang keluar masuk dan menjilati semua rongga mulutku, bahkan kurasakan sesekali cairan liurnya mengalir deras ke mulutku, hangat dan kental, Donny bahkan menarik lidahnya sesaat sehingga air liurnya berjuntaian dari bibirku dan bibirnya, lalu dengan cepat dia melumat kembali bibirku dan dimasukkannya lagi lidah dan air liurnya kedalam mulutku, aku bener2 terbuai dengan kehebatannya bermain lidah, tanganku semakin nakal mulai meraba2 selangkangannya yang menonjol besar, dan akhirnya donny melepaskan ciumannya yang dahsyat.
“Don, gua ke belakang dulu ya…” “ok….cepet sayang, gua udah ngga tahan pengen making love pantatmu…, gua tunggu dikasur ya sayang…cepet…” jawabnya, aku langsung lari ke kamar mandi, kubuka seluruh pakaianku dan kucuci lubang anusku, dengan segera aku kembali ke kamarku telanjang bulat, dan ketika aku tiba dikamarku, donny sudah diatas tempat tidur dengan hanya menggunakan celana dalam yang tampak menonjol amat besar hingga nampak benar bentuk alat vital, aku jadi semakin bergetar ketika kulihat bulu2 kakinya yang hitam lebat tumbuh di paha hingga betisnya, donny pun dengan sengaja mengusap2 bulu kakinya sendiri seakan ingin menunjukan kepadaku bulu2nya yang jantan, aku langsung naik ke tempat tidur, Donny langsung mengusap pantatku “ bodi kamu mulus juga ya…, pantatmu bakal gua sikat abis nih….hmmmm…”
Donny kembali menyerangku dengan ciuman ke bibirku dengan dahsyat sambil meremas remas pantatku dan sesekali jari nakalnya menyusup kelubang anusku, akupun meringis2 kenikmatan sambil menikmati lidahnya keluar masuk mulutku sementara tanganku meraba2 dan memainkan bulu-bulu kakinya yang hitam lebat dipahanya, bulu2 kakinya bener2 bulu yang paling lebat yang pernah aku liat, aku sampai merinding merasakannya dan aku akhirnya melorotkan celana dalamnya, serta merta benda yang aku impikan dan juga para kaum wanita impikan, melesak keluar dan dengan gagahnya berdiri tegak, alat vital Donny yang cukup besar dan berwarna coklat itu benar2 mendebarkan, selain keras juga uratnya berulir-ulir dengan jelas, belum lagi bulu jembutnya yang panjang2 dan keriting tumbuh lebat hingga ke biji pelernya sunggu menggiurkan untuk dilumat dengan mulut, akhirnya aku lepas ciumannya dan beralih ke alat vital yang terlihat ganas, namun sebelum menuju kesitu kuciumi dulu bulu2 diperutnya, ku jilat dan kurasakan rasa asin keringat dikulit perutnya dan akhirnya aku lahap juga batang alat vital yang sudah disunat, aku hisap kepala nya yang besar dan bulat, lalu aku telan batangnya, mulutku penuh dengan batang alat vital namun hanya masuk seperempatnya saja, hidungku sengaja aku benamkan kebulu2 jembutnya yang rimbun hingga kucium aroma khas lelaki yang luar biasa menggairahkan, Donny yang merasakan emutan mulutku mengerang-ngerang kenikmatan “ isep terus sayang…..aaaghh…sedot yang kenceng….mulut mu enak juga making love…”
“ Aaaah Don…….” Aku tak tahan lagi…donny menggenjotku kencang sekali, lalu tiba-tiba suara erangan Donny amat kencang “AAAaaaarrrghhh…..aaaaghhh….aaghhhh…” kurasakan semburan hangat berulang kali masuk kelubang anusku, aku merinding merasakannya, membayangkan benih2 sperma donny akhirnya benar2 menodai tubuhku ini, aku remas-remas alat vital dengan otot2 anusku yang sudah memble, agar seluruh spermanya benar2 terkuras keluar semua tanpa sisa, Donny langsung merebahkan tubuhnya yang basah kuyup oleh keringat keatas tubuhku, tentu saja aku jadi tidak bisa nafas, berat sekali badannya, alat vital masih keras tertancap dianusku, sehingga sambil memeluku dia tetap menggoyang-goyangkan alat vital keluar masuk, kedua pahanya menopang pantatku sehingga aku bisa merasakan kasarnya bulu dipahanya, akupun mengusap2 pantat, paha dan betisnya yang berbulu kasar itu, aku merinding merasakannya, Donny sungguh jantan sekali, perlahan-lahan Donny mulai mempercepat gerakan alat vital, aku sungguh tak menyangka, Dia bisa langsung berlanjut ke babak ke dua, kupeluk punggungnya yang lebar dan licin oleh keringat itu, “Don….” Aku usap2 rambutnya, aku memang sayang sekali dengan cowok jantan seperti Donny, lalu tiba2 Donny menggenjotku dengan amat kencang sekali.
Lalu…”Aaargghh….Argggg…aaghh…aghh….” untuk kedua kalinya Donny menyemburkan spermanya, rupanya yang pertama tadi belum seluruhnya keluar, aku sungguh terkejut dibuatnya….betapa hebatnya donny, lalu setelah beberapa lama kemudian, pelukan donny mulai melemas dan akhirnya dia merebahkan tubuhnya kesamping tubuhku, dan alat vital yang panjang dan mulai lemas itupun keluar melejit dari lubang anusku, aku langsung merasakan anusku benar2 longgar, “ ahhh..kamu memang asik sayang….” Wah aku sungguh merasa bahagia sekali ternyata donny puas dengan lubang anusku, dan dia menyebut sayang dengan mesra sekali, aku sungguh bahagia sekali, kucium bibirnya, “ don, kamu juga hebat banget….kuat banget…” jawabku dengan manja, dia tersenyum bangga, sambil mengusap-usap dadanya yang bidang, lalu dia memelukku lagi sambil membisikan ketelingaku, “ Babak kedua yuk…” gila padahal baru saja beberapa menit dia selesai, sudah ngajak untuk main lagi, “ wah Don, bentar ya aku mau ke wc dulu” “ok…” jawabnya, lalu aku langsung lari ke WC dan kulihat lubang anusku setelah digagahi oleh Donny di depan kaca, oh tuhan bentuknya sudah ngga karuan, pinggiran anusku tampak bengkak merah dan menonjol, aku ngeri melihatnya, bagaimana dengan babak kedua pikirku, satu babak saja sudah hancur dan itu berlangsung hampir satu jam.
Babak kedua bisa lebih lama lagi, aku jadi deg2an ketika kembali ke kamarku, dan ketika tiba didepan pintu kamarku, kulihat Donny sudah siap diatas ranjang dengan alat vital yang sudah berdiri tegak kembali, luar biasa benar lelaki yang satu ini, “Ayo sayang cepet sini, gua ngga tahan pengen making love lagi….” Aku langsung naik ketempat tidur dan Donny dengan cepat menyerbuku dengan pelukan dan ciuman serta permainan lidahnya, beberapa saat kemudian Donny langsung menancapkan kembali alat vital ke anusku, “Aaaarggg….” Lenguhnya bagai seorang Gladiator yang hendak berperang, Donny menggenjotku dari belakang, aku mulai kewalahan karena permainannya kali ini lebih hebat dari yang pertama, aku pegang kedua kakinya yang mengangkangi pantatku, kuraba-raba bulu2 kakinya yang lebat dan basah oleh keringat itu, oh sungguh jantan sekali Donny malam itu, permainan kedua tidak selama yang aku kira namun permainan kedua aku diberikan kesempatan untuk menelan spermanya, alat vital yang basah itu langsung masuk ke mulutku begitu spermanya mau muncrat
croottttt……crottt…..crott….., walaupun sudah muncrat yang kedua kalinya, namun spermanya masih tetap banyak keluar, kental dan terasa sedikit asin, aroma khas sperma lelaki yang masih segar terasa dihidungku, mulut dan hidungku berlumuran sperma beberapa ada yang menetes ke kasurku dan malam itu Donny berhasil menggagahiku sebanyak 4 kali, yang ketiga kita berhubungan sex di kamar mandi dan yang terakhir diatas sofa, sekitar jam 3 pagi Donny baru merasa lelah bermain-main dengan anusku, hancur lebur anusku making love, kulihat wajahnya begitu puas sekali telah menggagahi ku abis2an, hingga akupun tertidur diatas dadanya sampai kurasakan hangatnya sinar matahari mulai masuk ke kamarku, kulihat jam wekker ku menunjukan angka 10 pagi, aku bener2 lemas dan tak mampu berdiri, sementara Donny masih tertidur lelap, akhirnya aku memutuskan untuk tidur kembali didada Donny, dan kamipun baru bangun sekitar jam 2 siang, Donny mengajaku makan siang dan akhirnya dia pulang setelah mengantarku pulang, betapa bahagianya bila mengingat semua kejadian tersebut, sayang dia kini sudah menikah dengan seorang wanita…….hmmmm
“Hai..” kujawab dengan rasa malu “hai juga..” , dia langsung menatapku dengan tajam, “kamu suka ini ? “ sambil meremas-remas selangkangannya, Donny menatapku dengan nakal, aku langsung menganggug lugu “ Iya….. kamu ganteng”, “gua Donny, lucu juga kamu, hmmm lu punya tempat buat ml ?” aku kebingungan, gila dia langsung ketujuan tanpa basa basi, “hmmmm ada sih dirumah, kalo mau malam ini, soalnya lagi ngga ada orang” jawabku, “ok, boleh…. Yuk sekarang, gua udah ngaceng nih” sambil merangkulku dipunggung dia menarikku dengan cepat, jantungku semakin berdetak kencang, dia memboncengku di motornya yang besar, kupeluk dia dari belakang, sepertinya Donny suka dengan perlakuanku, dia menarik lenganku agar aku lebih kencang memeluknya, tanganku mulai jahil selama dalam perjalanan ke rumahku, kuselipkan tanganku yang memeluk dibagian pinggangnya ke balik bajunya, ternyata Donny tidak pakai kaos daleman sehingga dengan mudahnya aku meraba bagian perutnya yang ternyata……ohhh aku ngga mengira perutnya itu ditumbuhi bulu-bulu yang kasar dan lebat……aku jadi ngaceng…kuusap-usap terus perutnya kemainkan bulu2nya, “Suka ya….”
“Iya don, bulunya banyak bener” jawabku, Donny semakin mempercepat motornya agar segera sampai ke rumahku, dan akhirnya tiba juga dirumahku yang sepi, sekitarnya jam 9 malam aku tiba bersama donny, aku langsung menariknya ke kamarku, sesampainya dikamarku, Donny langsung menutup pintu kamar dan dia memelukku erat sekali, diciuminya bibirku, bukan hanya dicium saja tetapi mulutnya bagai hendak menelan bibirku, lidahnya langsung keluar masuk mulutku dan aku ngga bisa menolaknya, dorongan lidahnya begitu kuat, akupun langsung mengisap lidahnya yang keluar masuk dan menjilati semua rongga mulutku, bahkan kurasakan sesekali cairan liurnya mengalir deras ke mulutku, hangat dan kental, Donny bahkan menarik lidahnya sesaat sehingga air liurnya berjuntaian dari bibirku dan bibirnya, lalu dengan cepat dia melumat kembali bibirku dan dimasukkannya lagi lidah dan air liurnya kedalam mulutku, aku bener2 terbuai dengan kehebatannya bermain lidah, tanganku semakin nakal mulai meraba2 selangkangannya yang menonjol besar, dan akhirnya donny melepaskan ciumannya yang dahsyat.
“Don, gua ke belakang dulu ya…” “ok….cepet sayang, gua udah ngga tahan pengen making love pantatmu…, gua tunggu dikasur ya sayang…cepet…” jawabnya, aku langsung lari ke kamar mandi, kubuka seluruh pakaianku dan kucuci lubang anusku, dengan segera aku kembali ke kamarku telanjang bulat, dan ketika aku tiba dikamarku, donny sudah diatas tempat tidur dengan hanya menggunakan celana dalam yang tampak menonjol amat besar hingga nampak benar bentuk alat vital, aku jadi semakin bergetar ketika kulihat bulu2 kakinya yang hitam lebat tumbuh di paha hingga betisnya, donny pun dengan sengaja mengusap2 bulu kakinya sendiri seakan ingin menunjukan kepadaku bulu2nya yang jantan, aku langsung naik ke tempat tidur, Donny langsung mengusap pantatku “ bodi kamu mulus juga ya…, pantatmu bakal gua sikat abis nih….hmmmm…”
Donny kembali menyerangku dengan ciuman ke bibirku dengan dahsyat sambil meremas remas pantatku dan sesekali jari nakalnya menyusup kelubang anusku, akupun meringis2 kenikmatan sambil menikmati lidahnya keluar masuk mulutku sementara tanganku meraba2 dan memainkan bulu-bulu kakinya yang hitam lebat dipahanya, bulu2 kakinya bener2 bulu yang paling lebat yang pernah aku liat, aku sampai merinding merasakannya dan aku akhirnya melorotkan celana dalamnya, serta merta benda yang aku impikan dan juga para kaum wanita impikan, melesak keluar dan dengan gagahnya berdiri tegak, alat vital Donny yang cukup besar dan berwarna coklat itu benar2 mendebarkan, selain keras juga uratnya berulir-ulir dengan jelas, belum lagi bulu jembutnya yang panjang2 dan keriting tumbuh lebat hingga ke biji pelernya sunggu menggiurkan untuk dilumat dengan mulut, akhirnya aku lepas ciumannya dan beralih ke alat vital yang terlihat ganas, namun sebelum menuju kesitu kuciumi dulu bulu2 diperutnya, ku jilat dan kurasakan rasa asin keringat dikulit perutnya dan akhirnya aku lahap juga batang alat vital yang sudah disunat, aku hisap kepala nya yang besar dan bulat, lalu aku telan batangnya, mulutku penuh dengan batang alat vital namun hanya masuk seperempatnya saja, hidungku sengaja aku benamkan kebulu2 jembutnya yang rimbun hingga kucium aroma khas lelaki yang luar biasa menggairahkan, Donny yang merasakan emutan mulutku mengerang-ngerang kenikmatan “ isep terus sayang…..aaaghh…sedot yang kenceng….mulut mu enak juga making love…”
Donny menggoyangkan pinggulnya sehingga alat vital
yang sudah keras itu keluar masuk mulutku lalu aku beralih ke biji
pelernya yang berbulu, ku kulum2 biji pelernya bergantian kanan dan
kiri, sungguh luar biasa rasanya dilidahku, kasarnya bulu pelernya dan
hangatnya kedua bijinya yang menggemaskan membuatku tak mau melepas
emutanku, namun donny menarik bijinya dan memasukan alat vital kembali
kemulutku dan didorongnya alat vital keras itu kemulutku hingga
kurasakan hingga ke tenggorokanku, aku nyaris tak bisa bernafas lalu tak
berapa lama kemudian, Donny mencabut alat vital yang sudah licin dan
basah, lalu dia mendorongku perlahan dengan kedua lengannya yang kuat,
bibir ku kembali dilumat abis olehnya, akupun langsung memeluk tubuhnya
yang gempal itu dan kedua kakiku langsung kulingkarkan ke pinggangnya,
alat vital yang terjepit diantara perutku dan perutnya yang berbulu itu
terasa nikmat dan geli sekali, kurasakan otot alat vital diujung lubang
anusku sudah siap menghunjam anusku, lalu Donny berdiri sebentar dan
mengambil cairan pelicin lalu dilumuri ke alat vital yang sudah amat
keras, rupanya dia ngga mau pake kondom dan dengan cepat Donny langsung
memasukan alat vital kelubang anusku yang sudah empot2an menanti
kejantanannya dan akhirnya alat vital itu berhasil masuk mulus tanpa
hambatan karena begitu licin hingga akupun tak bisa menahannya
sedikitpun
“Aaaaaghhh…huum…hummm…” berkali-kali Donny menghunjamkan alat vital sedalam-dalamnya dengan amat keras dan kuat hingga aku terpental pental keujung kasur, aku mengerang antara menahan rasa sakit dan nikmat hingga ke ubun2, Donny semakin nafsu melihatku meringis kenikmatan, bagai diperkosa aku digenjot abis olehnya, Donny memompa anusku bagai kuda liar, “hhhumm…huuuuumphh…aaggh….aghhh…enak bener lobang lu….aaaghhh….”, “Don…..hebat bener kamu don, berasa banget don alat vital gedenya, aaahhh….don….yang kenceng don” , aku mendesah keenakan, tiba2 donny mengerang lebih kencang, “Aaaaarghh….gila, ini bagian yang gua suka, enak banget belah sini, diem ya….” Lalu dia memegang kedua pinggangku dengan kuat, sepertinya dia menemukan posisi yang amat nikmat didalam anusku hingga aku pun tak sanggup merasakan kenikmatan tersebut antara rasa nyeri dan geli bercampur rasa gemas dengan denyutan alat vital besarnya bergelinjang-gelinjang keluar masuk dilobang duburku, sambil mengerang manja, kupegang kedua lengan kekarnya.
Donny semakin kencang menghantamkan alat vital ke lubang anusku yang sudah bengkak karena amat terangsang akibat gesekan alat vital yang berurat2 itu, bahkan dia menekan sedalam-dalamnya hingga kurasakan bulu2 jembutnya menggesek2 belahan pantatku dan biji pelernya terasa hangat menggelayut menampar-nampar pantatku, sementara kurasakan juga kepala alat vital menonjok ulu hatiku berkali-kali, alat vital terasa melejit-lejit didalam anusku membuat aku semakin mengerang-ngerang sambil kuraba-raba bulu dipahanya yang kasar, “Aaahh donny…aaahh…uuuuhhh hmmmm…don, kamu hebat banget don…” desahan manjaku membuatnya semakin birahi, tiba2 mulutku yang megap2 dilahapnya sambil dimasukan lidahnya dan akupun menyambutnya kuhisap lidahnya yang sekeras alat vital dan kurasakan juga cairan lendir dilidahnya masuk ke mulutku dan berkali-kali kutelan air liurnya, Donny memang luar biasa sekali malam itu, bagai kuda liar dia menggenjot dan menggagahi ku abis2an dan belum ada tanda-tanda dia mau ejakulasi, genjotannya masih terus berlangsung sambil menciumi aku dia terus making love pantatku dengan kencang, aku semakin gila merasakannya bahkan aku tak bisa lagi mengimbangi permainan kasarnya, kupeluk tubuh gempal Donny yang sudah basah kuyup oleh keringat, lidah nakalku mulai menjilati keringat2 yang membasahi pundak, dada bahkan ketiak donny yang lebat berbulu, aroma laki-lakinya sungguh membuat aku menjadi birahi, kurasakan tetesan2 keringat yang hangat dari biji pelernya di daerah belahan pantatku.
Untuk sesaat Donny mengambil nafas dan dia pun diam sejenak namun alat vital tetap keluar masuk pelan-pelan, aku kagum pada kekuatan sexnya, sudah 30 menit lebih dia menggenjotku tapi belum ada tanda-tanda dia mau keluar, padahal spermaku sudah keluar tanpa aku sadari tadi, lobang anusku sudah terasa panas dan basah sekali, lalu perlahan-lahan Donny mulai kembali menggenjotku, “Don…aku ngga tahan don, kuat banget don…” aku mendesah menahan sesak nafasku karena berat tubuh donny yang menindih aku dari atas, semakin aku mendesah manja semakin Donny mengencangkan genjotannya seakan-akan tidak memberi ampun kepadaku walau Cuma sebentar, dan kembali Donny menghantam alat vital kuat2 ke dalam lubangku yang sudah babak belur, mungkin bentuknya sudah melar dan bengkak pikirku dalam hati, tapi aku tidak peduli, aku tetap menikmati kejantananan donny, kulihat kaos kaki Donny yang berwarna hitam itu berserakan di pinggir kasur, aku langsung mengambilnya dan ku hirup aroma kaos kaki nya yang sudah dia pakai seharian, aroma kaki dan sepatu nya benar2 membuatku terangsang hebat, aku suka sekali dengan aroma kaki cowok, apalagi kaki donny yang ditumbuhi bulu2 itu sungguh seksi dimataku, tubuhku semakin berguncang2 seirama gerakan menghentak pinggul donny, aku menggigit2 kaos kakinya sambil merasakan hentakan alat vital yang menonjok-nonjok hingga ke ulu hatiku, aku tersedak-sedak dibuatnya…
“aaah…ugghh…aagghh…don..” rintihku sementara Donny terlihat
semakin ganas, wajahnya menyeringai, “Eeeerrrrghhhh….Errghh…” erangan
berat suaranya membuatku semakin lemas, Donny semakin merejam tubuh,
dipegangnya pundakku kuat2 sehingga dia bisa menyentakkan alat vital
lebih dalam dan kencang lagi, aku merintih-rintih karena rasanya semakin
luar biasa, bulu2 jembutnya bagai masuk kedalam anusku, kurasakan
terasa kasar sekali disekitar anusku, “Aahh…aahhh…aahhh.aahhh…gua mau
muncrat….” Teriak donny, oh donny ku sayang
inilah saat yang aku tunggu2, aku ingin menikmati hangatnya sperma
cowok, “ Don…keluarin didalem aja Don…..” kurasakan alat vital semakin
keras dan berdenyut-denyut“Aaaaaghhh…huum…hummm…” berkali-kali Donny menghunjamkan alat vital sedalam-dalamnya dengan amat keras dan kuat hingga aku terpental pental keujung kasur, aku mengerang antara menahan rasa sakit dan nikmat hingga ke ubun2, Donny semakin nafsu melihatku meringis kenikmatan, bagai diperkosa aku digenjot abis olehnya, Donny memompa anusku bagai kuda liar, “hhhumm…huuuuumphh…aaggh….aghhh…enak bener lobang lu….aaaghhh….”, “Don…..hebat bener kamu don, berasa banget don alat vital gedenya, aaahhh….don….yang kenceng don” , aku mendesah keenakan, tiba2 donny mengerang lebih kencang, “Aaaaarghh….gila, ini bagian yang gua suka, enak banget belah sini, diem ya….” Lalu dia memegang kedua pinggangku dengan kuat, sepertinya dia menemukan posisi yang amat nikmat didalam anusku hingga aku pun tak sanggup merasakan kenikmatan tersebut antara rasa nyeri dan geli bercampur rasa gemas dengan denyutan alat vital besarnya bergelinjang-gelinjang keluar masuk dilobang duburku, sambil mengerang manja, kupegang kedua lengan kekarnya.
Donny semakin kencang menghantamkan alat vital ke lubang anusku yang sudah bengkak karena amat terangsang akibat gesekan alat vital yang berurat2 itu, bahkan dia menekan sedalam-dalamnya hingga kurasakan bulu2 jembutnya menggesek2 belahan pantatku dan biji pelernya terasa hangat menggelayut menampar-nampar pantatku, sementara kurasakan juga kepala alat vital menonjok ulu hatiku berkali-kali, alat vital terasa melejit-lejit didalam anusku membuat aku semakin mengerang-ngerang sambil kuraba-raba bulu dipahanya yang kasar, “Aaahh donny…aaahh…uuuuhhh hmmmm…don, kamu hebat banget don…” desahan manjaku membuatnya semakin birahi, tiba2 mulutku yang megap2 dilahapnya sambil dimasukan lidahnya dan akupun menyambutnya kuhisap lidahnya yang sekeras alat vital dan kurasakan juga cairan lendir dilidahnya masuk ke mulutku dan berkali-kali kutelan air liurnya, Donny memang luar biasa sekali malam itu, bagai kuda liar dia menggenjot dan menggagahi ku abis2an dan belum ada tanda-tanda dia mau ejakulasi, genjotannya masih terus berlangsung sambil menciumi aku dia terus making love pantatku dengan kencang, aku semakin gila merasakannya bahkan aku tak bisa lagi mengimbangi permainan kasarnya, kupeluk tubuh gempal Donny yang sudah basah kuyup oleh keringat, lidah nakalku mulai menjilati keringat2 yang membasahi pundak, dada bahkan ketiak donny yang lebat berbulu, aroma laki-lakinya sungguh membuat aku menjadi birahi, kurasakan tetesan2 keringat yang hangat dari biji pelernya di daerah belahan pantatku.
Untuk sesaat Donny mengambil nafas dan dia pun diam sejenak namun alat vital tetap keluar masuk pelan-pelan, aku kagum pada kekuatan sexnya, sudah 30 menit lebih dia menggenjotku tapi belum ada tanda-tanda dia mau keluar, padahal spermaku sudah keluar tanpa aku sadari tadi, lobang anusku sudah terasa panas dan basah sekali, lalu perlahan-lahan Donny mulai kembali menggenjotku, “Don…aku ngga tahan don, kuat banget don…” aku mendesah menahan sesak nafasku karena berat tubuh donny yang menindih aku dari atas, semakin aku mendesah manja semakin Donny mengencangkan genjotannya seakan-akan tidak memberi ampun kepadaku walau Cuma sebentar, dan kembali Donny menghantam alat vital kuat2 ke dalam lubangku yang sudah babak belur, mungkin bentuknya sudah melar dan bengkak pikirku dalam hati, tapi aku tidak peduli, aku tetap menikmati kejantananan donny, kulihat kaos kaki Donny yang berwarna hitam itu berserakan di pinggir kasur, aku langsung mengambilnya dan ku hirup aroma kaos kaki nya yang sudah dia pakai seharian, aroma kaki dan sepatu nya benar2 membuatku terangsang hebat, aku suka sekali dengan aroma kaki cowok, apalagi kaki donny yang ditumbuhi bulu2 itu sungguh seksi dimataku, tubuhku semakin berguncang2 seirama gerakan menghentak pinggul donny, aku menggigit2 kaos kakinya sambil merasakan hentakan alat vital yang menonjok-nonjok hingga ke ulu hatiku, aku tersedak-sedak dibuatnya…
“ Aaaah Don…….” Aku tak tahan lagi…donny menggenjotku kencang sekali, lalu tiba-tiba suara erangan Donny amat kencang “AAAaaaarrrghhh…..aaaaghhh….aaghhhh…” kurasakan semburan hangat berulang kali masuk kelubang anusku, aku merinding merasakannya, membayangkan benih2 sperma donny akhirnya benar2 menodai tubuhku ini, aku remas-remas alat vital dengan otot2 anusku yang sudah memble, agar seluruh spermanya benar2 terkuras keluar semua tanpa sisa, Donny langsung merebahkan tubuhnya yang basah kuyup oleh keringat keatas tubuhku, tentu saja aku jadi tidak bisa nafas, berat sekali badannya, alat vital masih keras tertancap dianusku, sehingga sambil memeluku dia tetap menggoyang-goyangkan alat vital keluar masuk, kedua pahanya menopang pantatku sehingga aku bisa merasakan kasarnya bulu dipahanya, akupun mengusap2 pantat, paha dan betisnya yang berbulu kasar itu, aku merinding merasakannya, Donny sungguh jantan sekali, perlahan-lahan Donny mulai mempercepat gerakan alat vital, aku sungguh tak menyangka, Dia bisa langsung berlanjut ke babak ke dua, kupeluk punggungnya yang lebar dan licin oleh keringat itu, “Don….” Aku usap2 rambutnya, aku memang sayang sekali dengan cowok jantan seperti Donny, lalu tiba2 Donny menggenjotku dengan amat kencang sekali.
Lalu…”Aaargghh….Argggg…aaghh…aghh….” untuk kedua kalinya Donny menyemburkan spermanya, rupanya yang pertama tadi belum seluruhnya keluar, aku sungguh terkejut dibuatnya….betapa hebatnya donny, lalu setelah beberapa lama kemudian, pelukan donny mulai melemas dan akhirnya dia merebahkan tubuhnya kesamping tubuhku, dan alat vital yang panjang dan mulai lemas itupun keluar melejit dari lubang anusku, aku langsung merasakan anusku benar2 longgar, “ ahhh..kamu memang asik sayang….” Wah aku sungguh merasa bahagia sekali ternyata donny puas dengan lubang anusku, dan dia menyebut sayang dengan mesra sekali, aku sungguh bahagia sekali, kucium bibirnya, “ don, kamu juga hebat banget….kuat banget…” jawabku dengan manja, dia tersenyum bangga, sambil mengusap-usap dadanya yang bidang, lalu dia memelukku lagi sambil membisikan ketelingaku, “ Babak kedua yuk…” gila padahal baru saja beberapa menit dia selesai, sudah ngajak untuk main lagi, “ wah Don, bentar ya aku mau ke wc dulu” “ok…” jawabnya, lalu aku langsung lari ke WC dan kulihat lubang anusku setelah digagahi oleh Donny di depan kaca, oh tuhan bentuknya sudah ngga karuan, pinggiran anusku tampak bengkak merah dan menonjol, aku ngeri melihatnya, bagaimana dengan babak kedua pikirku, satu babak saja sudah hancur dan itu berlangsung hampir satu jam.
Babak kedua bisa lebih lama lagi, aku jadi deg2an ketika kembali ke kamarku, dan ketika tiba didepan pintu kamarku, kulihat Donny sudah siap diatas ranjang dengan alat vital yang sudah berdiri tegak kembali, luar biasa benar lelaki yang satu ini, “Ayo sayang cepet sini, gua ngga tahan pengen making love lagi….” Aku langsung naik ketempat tidur dan Donny dengan cepat menyerbuku dengan pelukan dan ciuman serta permainan lidahnya, beberapa saat kemudian Donny langsung menancapkan kembali alat vital ke anusku, “Aaaarggg….” Lenguhnya bagai seorang Gladiator yang hendak berperang, Donny menggenjotku dari belakang, aku mulai kewalahan karena permainannya kali ini lebih hebat dari yang pertama, aku pegang kedua kakinya yang mengangkangi pantatku, kuraba-raba bulu2 kakinya yang lebat dan basah oleh keringat itu, oh sungguh jantan sekali Donny malam itu, permainan kedua tidak selama yang aku kira namun permainan kedua aku diberikan kesempatan untuk menelan spermanya, alat vital yang basah itu langsung masuk ke mulutku begitu spermanya mau muncrat
croottttt……crottt…..crott….., walaupun sudah muncrat yang kedua kalinya, namun spermanya masih tetap banyak keluar, kental dan terasa sedikit asin, aroma khas sperma lelaki yang masih segar terasa dihidungku, mulut dan hidungku berlumuran sperma beberapa ada yang menetes ke kasurku dan malam itu Donny berhasil menggagahiku sebanyak 4 kali, yang ketiga kita berhubungan sex di kamar mandi dan yang terakhir diatas sofa, sekitar jam 3 pagi Donny baru merasa lelah bermain-main dengan anusku, hancur lebur anusku making love, kulihat wajahnya begitu puas sekali telah menggagahi ku abis2an, hingga akupun tertidur diatas dadanya sampai kurasakan hangatnya sinar matahari mulai masuk ke kamarku, kulihat jam wekker ku menunjukan angka 10 pagi, aku bener2 lemas dan tak mampu berdiri, sementara Donny masih tertidur lelap, akhirnya aku memutuskan untuk tidur kembali didada Donny, dan kamipun baru bangun sekitar jam 2 siang, Donny mengajaku makan siang dan akhirnya dia pulang setelah mengantarku pulang, betapa bahagianya bila mengingat semua kejadian tersebut, sayang dia kini sudah menikah dengan seorang wanita…….hmmmm
Tags:
Cerita Gay
Leave a comment